Fokus KORMI hingga 2045, Menjadikan Indonesia Bugar Lewat Anak Muda
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Hayono Isman mengatakan salah satu tujuan yang ingin dicapai pihaknya ke depan ialah menjadikan Indonesia Bugar 2045.
Hal tersebut, diungkapkan Hayono saat KORMI melakukan RDPU bersama Komisi X DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/11). Selain KORMI hadir pula KONI dan KOI dalam rapat tersebut.
Hayono menyebut KORMI, KONI, dan KOI bersepakat dengan Komisi X DPR RI salah satu kunci untuk memajukan olahraga nasional adalah dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Alhamdulillah, RDPU dengan Komisi X DPR RRI berjalan dengan lancar dan kami Kormi Nasional bersyukur bahwa warga masyarakat tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting dan selain itu kami menyepakati bila pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berfisik bugar dan bermental juara menjadi salah satu kekuatan bagi generasi muda Indonesia," kata Hayono.
Hayono menuturkan salah satu kunci untuk mengembangkan SDM bagi generasi muda adalah dengan membiasakan diri melakukan olahraga.
Menurutnya, tanda kebugaran seseorang adalah lebih tahan menghadapi penyakit dan orang bugar lebih tahan menghadapi persaingan terutama untuk generasi muda.
Hal tersebut juga menjadi salah satu strategi untuk bisa menekan angka klaim BPJS di kalangan pemuda. Dengan begitu, kesehatan dari generasi muda ini menjadi terjamin.
"Jadi, tidak ada alasan untuk tidak olahraga karena tidak ada guna kita bekerja keras, tetapi akhirnya kita sakit-sakitan dan menjadi beban keluarga. Nah, dengan olahraga insyaallah tidak menjadi beban keluarga," tuturnya.
KORMI, KONI, dan KOI bersepakat dengan Komisi X DPR RI untuk memajukan olahraga nasional adalah dengan pengembangan SDM.
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Lintas Teknologi Solutions Day 2024, Gabungkan Konferensi & Olahraga
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas
- Forkopi Minta RUU Perkoperasian Tak Buru-Buru Disahkan, Banyak Poin Perlu Dibahas
- Mengkaji Wacana Wadah Tunggal KPK Dalam Pemberantasan Korupsi