Fokus Perkuat Brand Sari Roti

Fokus Perkuat Brand Sari Roti
Fokus Perkuat Brand Sari Roti
JAKARTA - Persaingan di ranah industri consumer good sangat ketat. Karena itu apabila salah menerapkan strategi bisa-bisa fatal akibatnya. Adalah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) yang terpaksa menghentikan produksi dan pemasaran salah satu merek dagangnya, boti. ”Memang produk Boti ini posisinya dilematis. Karena itu, kami putuskan stop,” ungkap Yusuf Hady, Direktur Operasional ROTI, di Jakarta, Kamis (8/9).

Keputusan menghentikan produksi roti bermerk Boti itu karena kalah bersaing dengan industri roti rumahan. Posisi dilematis Boti berada pada segmen tengah antara Sari Roti dan merek industri roti skala kecil. Ini yang membuat Boti tidak leluasa bergerak. Untuk mengejar gap pasca-penghentian Boti, perseroan memaksimalkan produksi dan pemasaran Sari Roti sebagai brand andalan. ”Kami akan lebih membumi dengan mendekatkan produksi ke pasar. Di samping itu, melakukan ekspansi pabrik baru,” imbuh Yusuf.

Dalam rencana bisnis ROTI dua tahun ke depan, perseroan menambah tiga pabrik baru, yaitu di Cibitung, Palembang, dan Makasaar. Cibitung menyedot dana investasi Rp 100 miliar sedangkan Palembang dan Makasar masing-masing Rp 50 miliar. Porsi Cibitung, lebih besar karena pangsa pasarnya jelas. "Palembang belum tahu benar marketnya,” tukasnya.

Untuk merealisasikan rencana itu, manajemen tengah mencari pinjaman perbankan senilai Rp 100 miliar untuk membiayai pembangunan pabrik baru Cibitung dan Palembang. Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri menjadi calon kuat debitur. Bulan depan pinjaman dari kedua bank itu kemungkinan bakal cair. "Saat ini tinggal selangkah lagi soal pinjaman tersebut,” tutur Yusuf.

JAKARTA - Persaingan di ranah industri consumer good sangat ketat. Karena itu apabila salah menerapkan strategi bisa-bisa fatal akibatnya. Adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News