Food company at centre of 'slavery' scandal continues to work with disgraced contractor
Jumat, 15 Mei 2015 – 08:59 WIB

Food company at centre of 'slavery' scandal continues to work with disgraced contractor
Wanita tersebut telah melaporkan kasus ini ke polisi dan ke manajemen Covino Farms.
Namun ternyata, Covino justru masih tetap melanjutkan kerjasama penyaluran tenaga kerja dengan Huor.
ABC menemukan bahwa Steven Covino, salah seorang pemilik perkebunan sayur tersebut, mendaftarkan nama bisnis baru Horticultural Employment Services Pty Ltd.
Menurut dokumen yang diperoleh ABC, Samnang Huor tercatat sebagai direktur perusahaan baru tersebut. Selain Covino, Huor, seorang dorektur lainnya tercatat atas nama Soon Huat Ng.
"Jika tuduhan ini benar, maka situasinya sangat serius," kata Menteri Hubungan Industrial negara bagian Victoria Natalie Hutchins.
Perkebunan Covino Farms di Australia yang pekerjanya mengalami kondisi perbudakan ternyata masih melanjutkan kerjasama dengan perusahaan penyalur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia