Food Estate
Oleh: Dahlan Iskan
Selasa, 27 Februari 2024 – 07:21 WIB
![Food Estate](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/03/WhatsApp_Image_2020-02-03_at_15_33_11_(1).jpeg)
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com
jpnn.com - Intensifikasi atau food estate? Tergantung tujuannya.
Untuk jangka pendek: intensifikasi.
Kalau jangka panjang: food estate.
Baca Juga:
Untuk jangka SANGAT pendek –mengatasi kenaikan harga beras yang tertinggi saat ini: impor.
Atau bukan semua itu.
Yang diperlukan mungkin lebih serius dari itu: mengubah tata cara budidaya padi kita. Dari perseorangan ke pertanian kelompok. Pertanian padi kolektif. Dikelola secara korporasi.
Baca Juga:
Itu tidak ada dalam debat program capres yang lalu. Tetapi persoalan beras kita akan terus makin rawan. Mulut kian banyak. Tenaga kerja kian berkurang.
Sesekali jadilah petani padi: begitu sulit mendapat tenaga kerja di sawah. Tenaga pengolah tanah. Pun sampai tenaga panen.
Inilah food estate gotong royong. Hasilnya akan jauh lebih hebat dari food estate biasa. Juga lebih baik dari usaha intensifikasi yang mana pun.
BERITA TERKAIT
- Madinah Kabur
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Program Jasindo jadi Solusi Menyelamatkan Petani dari Risiko Gagal Panen
- Karambol Madinah
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025