Food Estate jadi Proyek Jangka Panjang, Tak Semudah Membalikkan Telapak Tangan
jpnn.com, JAKARTA - Program strategis Nasional Food Estate yang dilakukan pemerintah sejak 2020 kini menimbulkan pro dan kontra.
Saat debat calon presiden dan wakil presiden, food estate selalu menjadi topik yang selalu disoroti oleh para calon presiden dan wakil presiden.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Masyarakat Pemerhati Pangan (MAPPAN) Wignyo Prasetyo mengatakan food estate merupakan program pemerintah yang sudah tepat.
Menurutnya, food estate adalah projek jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
“Jadi tidak bisa seperti membalikkkan telapak tangan. Ini butuh waktu. Kita sama-sama tahu, food estate sangat penting itu proyek jangka panjang untuk menjaga ketahanan pangan nasional," kata Wignyo dalam keterangannya.
Kebijakan program strategis nasional pemerintah ini kian menuai kritik dan serangan dari sejumlah pihak.
Di antaranya Kritik datang dari capres dan cawapres hingga LSM atau NGO yang bergerak di bidang lingkungan bahkan food estate dianggap sebagai program pemerintah yang gagal dan merusak lingkungan.
“Membuka lahan baru memang tidak mudah, butuh waktu untuk dijadikan sentra produksi pangan, lahan tersebut kan harus direstorasi terlebih dahulu," jelasnya.
Ketua Umum Masyarakat Pemerhati Pangan Wignyo Prasetyo mengatakan food estate merupakan program pemerintah yang sudah tepat.
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- Temuan Litbang Kompas Jadi Tanda Kinerja Prabowo-Gibran Dirasakan Rakyat
- Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 T untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
- Basuki Undang Prabowo Groundbreaking Proyek Rp 6,5 Triliun di IKN
- Soal Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo Minta Guru Tak Perlu Berterima Kasih
- Begini Capaian 100 Hari Kerja Kementerian BUMN Dalam Mendukung Asta Cita Prabowo-Gibran