Food Estate Kesempatan Emas, Menko Luhut: Jangan Impor-impor Lagi
Luhut mengatakan modernisasi pertanian bisa terus ditingkatkan dengan tiga pengungkit utama, yaitu bibit, pupuk, serta alsintan.
Ia pun mengharapkan Kementan bisa terus mendorong pengembangan varietas benih unggul, serta distribusi pupuk sehingga bisa tepat sasaran.
Khusus alsintan, Luhut menilai mekanisasi memang harus dimasifkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Teknologi alsintan seperti drone, water drip irrigation, dan transplanter diharapkan bisa mendukung pertanian modern yang lebih terintegrasi.
“Sebutlah punya lahan 7,5 juta hektare, alsintan cukup dimasifkan separuhnya saja. Bayangkan berapa peningkatan produktivitas yang bisa dihasilkan. Jangan impor-impor lagi. Kita bahkan bisa ekspor,” ungkap Luhut.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyebutkan Kementan memang sedang fokus dalam meningkatkan penggunaan alsintan oleh petani di lapangan.
Apalagi mekanisasi pertanian memang dipercaya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan produksi.
“Penggunaan alsintan bisa menekan angka losses (susut hasil) hingga di bawah 3 persen – 5 persen. Kalau mau tingkatkan produktivitas berbagai komoditas strategis, mulai dari padi, kedelai, hingga gula, maka mekanisasi pertanian harus menjadi bagian penting dari program kita,” terang Syahrul.
Menteri Luhut mengungkap arahan Presiden Jokowi soal pertanian. Dia menyebut bahwa Food Estate merupakan kesempatan emas membangun pertanian maju dan modern.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Demi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Fungsi Penyuluh Pertanian
- Hati-Hati! Ada Hoaks soal Brigade Pangan di Media Sosial
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025