Football Coming Rome
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Itu bukan salah ketik. Namun, "Football Coming Rome" adalah poster yang muncul di Stadion Wembley, London saat Italia tampil di semifinal Euro 2020 mengalahkan Spanyol (7/7) 4-2 melalui adu penalti.
Tentu saja poster itu meledek suporter Inggris yang setiap kali timnya bertanding di Wembley selalu menyanyikan "lagu kebangsaan" Football Coming Home, seolah-olah mereka sudah mem-booking supaya trofi Euro 2020 direbut Inggris, dan dengan begitu mereka bisa menyanyikan lagu kebangsaan dengan gembira.
Bukan cuma suporter Italia yang meledeki pendukung Inggris. Kiper timnas Denmark Kasper Schmeichel juga ikut berkomentar mengenai lagu kebangsaan itu.
Jelang pertandingan semifinal, Schmeichel mempertanyakan mengapa ada lagu kebangsaan itu, padahal Inggris tidak pernah menjadi juara Eropa.
Tentu saja itu sebuah taktik perang urat syaraf, psy war, yang sengaja dilempar oleh Schmeichel untuk melemahkan semangat pemain-pemain Inggris.
Schmeichel ternyata tidak takut terhadap pemain-pemain Inggris. Dia juga tidak takut terhadap suporter Inggris yang memenuhi Stadion Wembley.
Schmeichel, semua tahu, bukan orang baru di sepak bola Inggris. Dia berkebangsaan Denmark, tetapi besar di Manchester. Bapaknya, Peter Schmeichel adalah legenda Manchester United.
Schmeichel lalu masuk akademi Manchester City, musuh utama Manchester United, lalu sempat menembus skuad utama, tetapi kalah bersaing dengan Joe Hart. Schmeichel kemudian pindah memperkuat Leicester City dan menjadi juara Premier League pada musim kompetisi 2015-2016, dan mencatat sejarah dengan menjadi juara Piala FA 2020.
Karena itu wajar kalau muncul spekulasi bahwa EURO 2020 ini Inggris lebih banyak diuntungkan oleh UEFA.
- Casa Cuomo Ristorante & Lounge Raih Penghargaan Internasional Berturut-turut
- Dipecat Arab Saudi, Roberto Mancini CLBK dengan Timnas Italia?
- Demi Anak-Anak, Inggris Bakal Larang Vape Sekali Pakai Tahun Depan
- Inikah Isyarat Liam Gallagher soal Album baru Oasis?
- UEFA Nations League: Italia Ganyang Prancis, Israel Hancur
- Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial