ForChange Usung Sultan-Din
jpnn.com - Paradigma ini sangat tepat kiranya dialamatkan pada pasangan Sri Sultan Hamengkubuwono X—Din Syamsuddin (Sultan-Din). Penggagas Forum Indonesia Untuk Perubahan (ForChange) Lukman Malanuang menjelaskan, kalau pihaknya saat ini sedang menggalang dukungan masyarakat luas untuk mengusung Prof DR HM Din Syamsuddin kelahiran Sumbawa Besar, 31 Agustus 1958 sebagai Pemimpin Nasional pada Pilpres 2009-2014 bergandengan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Din Syamsuddin yang saat ini sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah memiliki Ketokohan, kapasitas dan jaringan yang telah terbangun di tingkat Internasional, Nasional dan Regional, sehingga layak diusung sebagai pemimpin Baru Indonesia.
''Masyarakat Indonesia jenuh dengan pemimpin peragu, lambat dan tidak tegas. Spirit masyarakat Indonesia ke depan adalah ''Perubahan'', kata kandidat Doktor pada Intitut Pertanian Bogor (IPB) di Jakarta, Selasa (4/11).
Dijelaskan, masyarakat Indonesia sudah mengetahui sejauhmana kapasitas Sultan sebagai pemimpin nasional yang mengakar dihati rakyatnya. Pasangan Sultan—Din, lanjut dia, sangat cocok mengingat terdapat nilai tambah dibandingkan dengan kandidat-kandidat lainnya.
Alasan lain yang dikemukakan Lukman dengan melihat kondisi sosiokultural dan penyebaran demografi masyarakat Indonesia, maka tokoh nasional yang layak memimpin Indonesia 2009-2014 adalah pasangan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Din Syamsuddin. Sri Sultan adalah tokoh reformasi 1998 bersama Amien Rais, Megawati dan Akbar Tandjung. Pasangan Sultan—Din memiliki resistensi paling kecil dibanding Capres lainnya. ''Pasangan ini sudah meresepresentasikan Jawa, luar Jawa, Nasionalis, Islam,'' ungkapnya.
Ditambahkan, ForChange bekerja keras membangun jaringan poros Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya dengan motto gerakan; Sultan—Din For Indonesia, Sultan—Din ForChange.(sid/jpnn)
JAKARTA—Forum Indonesia Untuk Perubahan (ForChange) menilai sudah saatnya paradigma pemimpin nasional bergeser dari paradigma pemimpin partai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan