Formappi Mengkritik Komisi I DPR Karena Gelar Raker Tertutup dengan Menhan dan Panglima TNI
Pertanyaan tersebut dijawab kompak oleh anggota Komisi I DPR, termasuk Menhan untuk menggelar rapat bersifat tertutup.
"Baik. Rapat dibuka dengan sifat tertutup," kata Meutya Hafid sembari mengetuk palu rapat.
Selanjutnya, Meuty mempersilakan yang bukan peserta rapat untuk meninggalkan ruangan.
"Dengan demikian, kami mohon kepada pihak yang bukan peserta rapat untuk meninggalkan ruangan," kata Meytia, lalu menskor rapat selama 30 detik.
Rapat Kerja Mesti Terbuka
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan rapat kerja Komisi I DPR seharusnya berlangsung secara terbuka. Hal ini penting agar memungkinkan publik mengetahui kondisi internal kementerian/Lembaga.
“Dengan rapat terbuka, publik bisa berpartisipasi mengikuti jalannya rapat. Publik jadi tahu ada persoalan disharmoni di internal TNI,” kata Lucius di Jakarta, Senin (26/9).
Lucius menilai selalu ada manfaat di balik desakan rapat terbuka di DPR, yaitu agar publik mengetahui apa yang dibicarakan karena masyarakat berhak tahu apa yang terjadi.
Peneliti Formappi Lucius Karus mengkritik penyelenggaraan Komisi I DPR karena menggelar Rapat tertutup dengan Menhan, Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan.
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- 4000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online Selama 2024
- Menteri ATR & Menhan Kolaborasi Perkuat Pengamanan Tanah Aset Negara
- Prajurit TNI Diduga Serang Warga di Siburu-Biru, Kang TB Singgung Hukuman ke Komandan
- Sepakat dengan Menhut, Panglima TNI Siap Kerahkan Personel Jaga Hutan
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024