Formasi CPNS Beredar di Medsos, Ini Penjelasan Kemenpan-RB
jpnn.com - JAKARTA--Rencana pemerintah untuk merekrut CPNS dari tenaga honorer, PTT, dan pelamar dijadikan kesempapatan para calo untuk mendapatkan keuntungan finansial. Saat ini, aksi calo sudah merambat hingga di media sosial dengan menyantumkan jadwal penerimaan CPNS lengkap dengan kuota serta formasi jabatan yang akan diterima.
Aksi calo yang menggunakan sarana medsod ini terungkap ketika sejumlah masyarakat mendatangi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Mereka menanyakan kebenaran informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Kami menerima banyak laporan pengaduan, baik dikirimkan lewat SMS, email maupun datang langsung. Mereka menanyakan apakah benar ada penerimaan CPNS tahun ini karena di medsos banyak informasi ada rekrutmen pegawai," kata Karo Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPAN-RB Herman Suryatman di Jakarta, Jumat (2/10).
Menurut Herman, pihaknya sudah menegaskan informasi rekrutmen CPNS tahun ini tidak benar. Sebab, tahun ini ada pemberlakuan moratorium CPNS.
"Mana bisa kami keluarkan jadwal kalau tahun ini tidak ada rekrutmen. Informasi di medsos itu bohong, jangan dipercaya," tegasnya.
Lanjut Herman, info yang beredar di jejaring sosial jelas bohong, dan hanya spekulasi dari pihak-pihak yang akan mengambil keuntungan pribadi. Karena itu masyarakat mengabaikan hoax tersebut. "Jangan ditanggapi. Abaikan saja," tegas Herman.
Diingatkan juga kepada para tenaga honorer K2 yang akan diangkat menjadi CPNS agar tetap tenang dan tidak terpengaruh kalau ada pihak-pihak yang mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS dengan imbalan sejumlah uang.
Demikan juga dengan para bidan PTT, agar tidak membuka peluang masuknya oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. "Tidak ada pungutan sama sekali. Seluruhnya dibiayai dari uang negara, melalui APBN/APBD," tegasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Rencana pemerintah untuk merekrut CPNS dari tenaga honorer, PTT, dan pelamar dijadikan kesempapatan para calo untuk mendapatkan keuntungan
- Sebelum Pergi ke Gedung Gymnasium, Mahasiswa UPI Terlibat Cekcok dengan Mantan Kekasihnya
- PMI Penyumbang Devisa Terbesar Kedua, UT Dorong Tingkatkan Kompetensi
- Kasus Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh dari Gedung, Polisi Singgung soal Asmara
- Kapal Mati Mesin di Perairan Wanci, Penumpang Dievakuasi Tim SAR Wakatobi
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Perkuat Komiditas Pangan, Pertamina Dukung 13 Kelompok Perhutanan Sosial