Formasi Dokter Spesialis Tanpa Pelamar, Ini Penyebabnya
Berdasar pengamatannya, faktor lain yang ikut memengaruhi minimnya pelamar yakni terkait kelengkapan sarana dan prasarana fasilitas pendukung, terutama jaringan komunikasi dan listrik.
Kemudian jika ditempatkan di wilayah pedalaman, maka akan menumpulkan keahlian mereka sebab pasiennya mungkin tidak sebanyak di kota besar.
"Bagaimana mereka mau operasi gigi secara laser misalnya kalau listriknya saja tidak ada, lalu bagaimana mereka mau bekerja. Kalau sebatas cabut atau tambal gigi maka kapasitas seorang perawat gigi juga boleh melakukan. Hal ini berbanding terbalik dengan pelamar formasi dokter umum yang hampir terisi pelamar, terutama di wilayah yang terjangkau jalan darat," jelasnya.
Sejauh ini belum ada satupun warga Kabupaten Katingan yang berprofesi sebagai seorang dokter gigi. Namun mahasiswa yang mengambil jurusan dokter umum cukup banyak. Hal ini mungkin menjadi salah satu faktor minimnya pelamar tersebut.
"Contohnya dokter Patrick yang mengambil formasi dokter umum di Puskesmas Tumbang Kaman Kecamatan Sanaman Mantikei. Dia ini adalah warga asli desa tersebut, faktor-faktor kedekatan seperti inilah yang mungkin menjadi pertimbangannya mengabdikan diri kembali ke tempat asalnya," kata Agnes. (yit/agg)
Pada seleksi CPNS 2018, formasi untuk dokter spesialis di sejumlah daerah tidak ada pelamarnya.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- 4 Perbedaan Dokter Spesialis dan Dokter Umum
- IDI Gunung Mas Berikan Informasi Penyebab Mata Juling dan Pengobatannya
- Wujudkan Visi Prabowo, Ahmad Ali-AKA Bangun RS Lengkap dengan Dokter Spesialis di Pelosok
- Perdana di Indonesia, Teknologi Frax Pro Mampu Atasi Acne Scar hingga Stretch Mark
- Bethsaida Hospital Hadirkan Alat Baru Penghancur Batu Ginjal, Lebih Presisi
- Pentingnya Mengenal Kelainan Bawaan pada Anak, Simak