Formula 1 Terus Ribut Sendiri soal Sistem Kualifikasi
Yang belakangan paling diributkan: Format kualifikasi 2016.
Niat format baru kualifikasi sebenarnya baik. Supaya lebih seru buat penonton. Para pembalap tetap ikut sistem knockout alias eliminasi yang terbagi dalam tiga sesi. Tapi, bukannya dieliminasi di akhir sesi, para pembalap justru ’’dibuang’’ satu per satu setiap 90 detik mendekati akhir setiap sesi.
Di Australia, sistem itu menuai hujatan. Bukannya berlangsung mendebarkan, banyak mobil justru parkir di garasi di menit-menit akhir kualifikasi. Padahal, sebelumnya menit-menit akhir itu yang paling seru.
Minggu pagi sebelum lomba di Australia (20/3), sempat ada pertemuan tim yang menyatakan mereka akan sepakat untuk mengembalikan sistem seperti 2015.
Eh, sebelum Grand Prix Bahrain akhir pekan lalu, ’’kesepakatan’’ itu tidak selaras dengan kemauan pengawas lomba dan pihak lain (tidak jelas siapa, tapi yang jelas ikut punya suara).
Kesempatan pun diberikan sekali lagi Sabtu lalu di Bahrain (2/4). Hasilnya? Lebih parah lagi! Kini tim-tim sudah tahu kapan harus memarkir mobil, sehingga setiap sesi berlangsung semakin sepi aksi.
Usai kualifikasi itu, hujatan kembali muncul. Pertemuan dijadwalkan berlangsung Minggu kemarin (3/4) sebelum lomba.
Semua hadir dalam meeting 90 menit itu. Para bos tim, Bernie Ecclestone, Presiden FIA Jean Todt, plus pimpinan balap Pirelli (supplier ban) Paul Hembery, menghadirinya.
- Dukung Pertamina Eco Run Fest 2024, PertaLife Insurance Berikan Proteksi untuk Pelari
- Skuad Thailand di Piala AFF 2024, 4 Nama Kondang Absen
- Daftar Harga Tiket Indonesia Masters 2025, Mulai Rp 90 Ribu
- Michelle Elizabeth Surjaputra Resmi Pimpin FTI DKI Jakarta 2024-2028
- Piala AFF 2024, Timnas Indonesia tidak Berkandang di SUGBK
- Menpora Dito Lepas Peserta SSEAYP ke-48, Ini Pesan yang Disampaikan!