Formula E, PON Papua, dan Sirkuit Mandalika
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Semua bangga dengan Stadion Lukas Enembe yang disebut paling megah di Asia-Pasifik. Rakyat Papua bangga dengan Sport Complex di Mimika yang lengkap dan canggih serta berkelas internasional.
Kebanggaan itu tidak ternilai harganya, sehingga masyarakat tidak mempermasalahkan biaya triliunan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.
Semua mafhum, gelaran PON bukan sekadar gelaran olahraga, tetapi sekaligus ajang politik dan gerakan public relation internasional.
Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Papua sejajar dengan daerah lainnya. Tidak ada diskriminasi, tak ada eksploitasi. Untuk itu pemerintah Indonesia rela mengeluarkan triliunan rupiah.
Proyek Sirkuit Mandalika, semua tahu, banyak mendapatkan protes dari masyarakat sekitar. Banyak rakyat yang merasa dirugikan karena tanahnya digusur untuk pembangunan sirkuit.
Para aktivis lingkungan memprotes pembangunan yang dianggap membahayakan lingkungan. Media internasional mengecam proyek itu karena ada indikasi pelanggaran HAM.
Problem-problem itu cukup serius, tetapi pemerintah menunjukkan tekad dan dukungan penuh, karena Sirkuit Mandalika akan menjadi salah satu yang terbaik di Asia, dan akan mampu mengejar ketertinggalan dari negara lain, termasuk Malaysia.
Perhelatan PON Papua, Sirkuit Mandalika, atau Formula E, tidak membuat rakyat kenyang, seperti kata Tina Bolo-Bolo.
Konon ada unsur politik yang membuat Formula E, PON Papua, dan Sirkuit Mandalika ramai jadi perbincangan.
- Geber Hyundai Ioniq 5 N di Sirkuit Mandalika: Punya Suara Mirip Mobil Balap ICE
- Keren, Yamaha Aerox Garapan Tim SMK Ini Naik Podium di Sirkuit Mandalika
- Korupsi Berjamaah PON Papua, Ini Tanggapan Komnas HAM dan Himpunan Mahasiswa
- Kejati Papua Sita Rp 10 M Terkait Dugaan Korupsi Dana PON XX
- Atlet Jateng Peraih Medali PON XXI Diguyur Bonus Rp 60,6 Miliar
- Profesor Unnes: Kemenpora Harus Pegang Kendali PON XXII NTB/NTT