Fosil ini Ungkap Tautan Rahasia pada Evolusi Manusia
Kamis, 16 Oktober 2014 – 20:30 WIB
Peneliti asal Adelaide berhasil menemukan kaitan antara fosil yang mirip dengan 'Alien' yang pernah hidup dilautan sekitar 500 juta tahun lalu dengan manusia.
Vetulicolians baru, yang disebut Nesonektris, ini merupakan kerabat dari salpa zaman modern dan sessile lau salps renang dan sessile laut.
Mahluk transparan ini mengandung sisa-sisa tulang rawan yang oleh diyakini peneliti Diego Garcia-Bellido mengkaitkan antara makhluk laut berbentuk aneh itu dengan manusia. Bagian ekor dari fosil itu memiliki struktur tulang rawan yang sebanding dengan yang ditemukan dalam perkembangan awal embrio manusia. "Kami memiliki fosil notochord, yakni tulang rawan yang digunakan oleh otot untuk bergerak," kata Dr Garcia-Bellido kepada program ABC Adelaide. "Dari fosil itu kami menemukan struktur yang mirip dengan tulang rawan yang terdapat di punggung kami."
Menurut Dr. Garcia-Bellido temuan ini menunjukan adanya keterkaitan antara mahluk ini dengan manusia dan vertebrata lain. Para peneliti dari Universitas Adelaide dan Museum Australia Selaran telah ikut mempublikasikan temuan dari riset ini dalam jurnal BMC Evolutionary Biology. Temuan ini merupakan kerja bersama antara Universitas Adelaide, Museum Australia Selatan, Universitas Australia Selatan, Museum Sejarah Nasional London dan Universitas New England Inggris. Dr Garcia-Bellido mengatakan fosil yang diperkirakan berusia 500 juta tahun itu ditemukan di Pulau Kangguru dekat Pantai Emu. "Kami tengah mencari mahluk paling awal yang mendiami bumi," katanya.
Adelaide menjadi lokasi pencarian yang sempurna untuk Dr Garcia-Bellido, karena calon penerima Fellowship ARC di Institut Lingkungan Hidup Universitas Adelaide mengingat kawasan Flinders di utara dan Pulau Kangaroo di sebelah selatan menyediakan beberapa lapisan fosil terkaya di dunia. Fosil itu juga banyak ditemukan di kawasan arktik Kanada dan China. Dr Garcia-bellido mendasarkan penelitiannya dari fossil berkulit yang berasal dari era yang dikenal dengan sebutan periode awal Cambrian. "Hewan-hewan ini hidup dengan menyaring makanan dan menggunakan ekornya sebagai sistem pendorong," kata Dr Garcia-Bellido.
Temuan tulang rawan berarti para ilmuwan mungkin perlu mengevaluasi kembali temuan dari 20 tahun terakhir dengan teknologi baru untuk mengungkapkan koneksi sebelumnya tak dapat ditemukan seperti itu, kata Dr Garcia-Bellido.
Temuan tulang rawan berarti para ilmuwan mungkin perlu mengevaluasi kembali temuan-temuan fossil selama 20 tahun terakhir dengan teknologi baru untuk mengungkap keterkaitan yang sebelumnya belum ditemukan seperti itu, kata Dr Garcia-Bellido.
Baca Juga:
Peneliti asal Adelaide berhasil menemukan kaitan antara fosil yang mirip dengan 'Alien' yang pernah hidup dilautan sekitar 500 juta tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata