Foto Kuliner Blogger Australia dan Kenangan yang Menyertainya

Blogger kuliner populer dari seluruh Australia berbagi foto makanan favorit mereka baik dari Australia maupun luar negeri, dan mengungkapkan kisah di balik momen yang menggiurkan ini.
Sepanjang pekan ini Australia Plus Learn English akan menyajikan kisah-kisah kuliner dari berbagai wilayah di Asia Pasifik.
Sejumlah blogger kuliner di Australia berbagi pengalaman mereka yang tidak terlupakan, baik di Australia maupun dalam perjalananan ke berbagai negara.
Tampaknya, menyantap makanan ternyata tidak sekadar menghabiskan sajian yang ada di hadapan Anda. Tapi juga menikmati dimana Anda berada dan merasakan keterkaitan dengan cerita di balik sebuah kuliner.
Ikan garing saus bawang putih pedas dan bir - Koh Samui, Thailand
Takho Bang Por Seafood (Credit: Chasing a Plate)
Chasing a Plate adalah blog kuliner yang dikelola oleh Sheena dan Thomas, dua warga Selandia Baru yang kini menetap di Melbourne, Victoria. Ini merupakan foto makanan favorit mereka dan diambil dalam perjalanan mereka ke Thailand. Inilah penuturan Sheena:
"Jika kami harus mengungkap kembali pengalaman makan malam seperti kemeriahan Hari Groundhog Day, maka mungkin akan tergambarkan melalui satu foto makanan ini. Panas matahari yang menyinari punggung kami, pedasnya rasa cabe di lidah, dan wajan berdenting dari dapur."
Blogger kuliner populer dari seluruh Australia berbagi foto makanan favorit mereka baik dari Australia maupun luar negeri, dan mengungkapkan kisah
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?