Foto Peserta SBM PTN Bermasalah, Boleh Ikut Ujian tapi Langsung Didiskualifikasi
jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Humas Panitia Lokal (Panlok) 50 ITS, Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan jika panitia pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBM PTN) menerapkan keputusan peserta yang bermasalah pada foto akan didiskualifikasi, maka akan ada puluhan yang otomatis gugur.
Berdasarkan data yang masuk di panitia, akan ada 80 peserta SBM PTN yang boleh tetap ikut ujian SBM PTN pada 9 Juni mendatang. Namun, hasil ujiannya tidak akan dikoreksi alias didiskualifikasi.
Di sisi lain, pelaksanaan SBM PTN kali ini juga diikuti peserta difabel. Jumlahnya 16 orang. Rinciannya, dua pendaftar saintek, 10 pendaftar soshum, dan empat orang yang memilih prodi campuran.
Menurut Bekti, sejak dulu, banyak peserta difabel yang memilih prodi-prodi soshum daripda saintek atau campuran. Sebab, ada beberapa prodi di kelompok saintek yang menolak peserta difabel.
Di antaranya adalah jurusan kimia, teknik informatika, dan kedokteran. Hal itu berkaitan dengan proses pembelajaran di saintek yang membutuhkan kelengkapan organ dan fungsi alat tubuh, seperti tidak buta warna, bisa mendengar, dan lainnya.
Berbeda prodi soshum yang lebih bebas. Bahkan, ada beberapa prodi di soshum yang membuka kesempatan seluas luasnya untuk peserta difabel.
”Misalnya, seni musik. Para pemusik itu lebih memakai perasaan. Perasaan anak-anak difabelkan lebih peka,” ungkap Bekti seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (30/5).
Disinggung soal jumlah peserta di setiap PTN, Bekti mengatakan bahwa seluruh perguruan tinggi telah sepakat akan menyampaikannya hari ini.
JPNN.com SURABAYA - Humas Panitia Lokal (Panlok) 50 ITS, Bekti Cahyo Hidayanto mengatakan jika panitia pusat Seleksi Bersama Masuk Perguruan
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life