Foto Satelit Ini Bukti Tiongkok Terus Melanjutkan Reklamasi Spratly
jpnn.com - WASHINGTON - Tiongkok terus melanjutkan proyek reklamasi di kawasan perairan yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan, meskipun Beijing mengklaim telah menghentikan kegiatan tersebut sejak lebih sebulan lalu.
Menurut ahli Pusat Studi Internasional dan Strategis Amerika Serikat (AS), Bonnie Glaser, rekaman satelit pada awal bulan ini menemukan Tiongkok masih melanjutkan kegiatan reklamasi di Karang Subi dan Karang Mischief yang terletak dalam wilayah kepulauan Spratly.
Lebih lanjut Glaser mengatakan kapal keruk di Terumbu Subi terlihat memompa endapan ke daerah berbatasan dengan dinding laut dan memperluas saluran untuk kapal memasuki perairan dekat karang.
"Di Karang Mischief, sebuah kapal keruk terlihat memperluas satu saluran untuk memudahkan akses ke kapal, kemungkinan untuk penggunaan sebuah pangkalan angkatan laut," katanya.
Glaser mengatakan, selain itu, Tiongkok dilihat membuat persiapan untuk membangun sebuah bandara di Subi dan Mischief, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap kebebasan penerbangan dan pelayaran di kawasan tersebut.
"Kegiatan mengorek endapan seiring dengan pembangunan struktur dan proyek militer di wilayah sengketa, menunjukkan sikap Tiongkok yang tidak mau menghentikan kegiatan tersebut dan mencari solusi politik untuk mengurangi ketegangan.
"Menjelang kunjungan Presiden Tiongkok, Xi Jinping ke AS, Beijing terlihat memberi pesan kepada Presiden Barack Obama bahwa Tiongkok bersungguh-sungguh mempertahankan kepentingannya di Laut China Selatan, bahkan memicu ketegangan dengan Washington," katanya.
Xinping dijadwalkan mengunjungi AS pada minggu depan dan kekhawatiran Washington terhadap tindakan provokatif Beijing di wilayah sengketa di Asia diharapkan menjadi agenda utama dalam pertemuan kedua Presiden itu. (reuters/ray/jpnn)
WASHINGTON - Tiongkok terus melanjutkan proyek reklamasi di kawasan perairan yang menjadi sengketa di Laut Cina Selatan, meskipun Beijing mengklaim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan