Foto Selfie Turis Disebut Ikut Andil dalam Bisnis Perdagangan Singa Afrika

Para aktivis perlindungan hewan berujar, wisatawan Australia turut ambil bagian dalam lingkaran penjualan hewan untuk bisnis hiburan, tak sadar bahwa anak singa yang muncul di foto ‘selfie’ liburan mereka adalah hewan yang kemudian bisa saja ditembak oleh kolektor.
Organisasi Perlindungan Hewan Sedunia (WAP) telah meluncurkan sebuah laporan berjudul ‘Dukungan atas Kekejaman: Bagaimana Pariwisata Membunuh Singa Afrika’ yang sejalan dengan Hari Singa Sedunia yang berlangsung (10/8). Laporan ini menguraikan lingkaran kekejaman yang dialami singa.
Kepala kampanye, Nicola Beynon, mengatakan, lingkaran ini termasuk singa yang digunakan sebagai alat peraga untuk foto wisata, singa yang dipaksa untuk berjalan dengan wisatawan dan akhirnya dijual ke industri komersil.
"Seluruh industri hiburan yang melibatkan hewan benar-benar mengeksploitasi cinta masyarakat akan hewan dan mengeksploitasi hewan seumur hidup mereka," jelasnya.
Seekor singa di sebuah fasilitas tandus di Afrika Selatan. (Foto: World Animal Protection)
Ia mengatakan, singa ditangkap dan dibiakkan dan sang bayi yang usianya semuda satu minggu dipisahkan secara menyedihkan dari ibu mereka.
Mereka kemudian dipaksa masuk ke sebuah fasilitas di mana wisatawan "menganiaya" sang anak dan menggunakannya untuk kesempatan foto ‘tak berujung’, tutur Nicola.
"Apa yang tak banyak dilihat orang adalah cara singa dikurung di kandang tandus, dengan nuansa yang kering dan makanan mereka sangat buruk. Perawatan hewan di sana juga buruk," utaranya.
Para aktivis perlindungan hewan berujar, wisatawan Australia turut ambil bagian dalam lingkaran penjualan hewan untuk bisnis hiburan, tak sadar bahwa
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia