Foto Selfie Turis Disebut Ikut Andil dalam Bisnis Perdagangan Singa Afrika
Ketika sudah cukup umur, hewan itu ikut serta dalam program wisata ‘berjalan dengan singa’.
Setelah mereka tumbuh terlalu besar dan menjadi berbahaya untuk berada di sekitar turis, mereka dijual kembali ke peternakan untuk diperkenalkan ke dalam fasilitas berburu atau disuntik mati.
"Perburuan ini adalah tempat di mana singa dilepaskan ke kandang dan sangat mudah bagi para pemburu untuk membunuh mereka. Mereka tak punya kesempatan," ungkap Nicola.
Bahkan setelah kematian, eksploitasi belum berakhir. Bagian tubuh mereka bisa dijual ke perdagangan satwa liar di Asia untuk digunakan dalam pengobatan tradisional.
Nikola mengatakan, banyak wisatawan tak menyadari bahwa mereka ambil bagian dalam praktek-praktek kejam seperti itu.
"Ini sepenuhnya kredibel bahwa anak singa dari foto ‘selfie’ anda saat liburan bisa jadi hewan yang sama yang kemudian ditembak oleh para pemburu," sebutnya.
Ia menerangkan, "Tentu saja kami melihat bahwa eksploitasi hewan untuk kepentingan industri hiburan telah meningkat dan fenomena selfie adalah salah satu pemicunya."
Bulan lalu, seorang dokter gigi Amerika mendapat kritik tajam setelah ia dinobatkan sebagai pemburu yang membunuh seekor singa Zimbabwe- yang banyak digemari -bernama Cecil.
Para aktivis perlindungan hewan berujar, wisatawan Australia turut ambil bagian dalam lingkaran penjualan hewan untuk bisnis hiburan, tak sadar bahwa
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024