Fotografer.net, Situs Komunitas yang Berkembang Jadi Perusahaan

Member Wajib Sertakan KTP, Jual Kamera pun Boleh

Fotografer.net, Situs Komunitas yang Berkembang Jadi Perusahaan
Foto bersama anggota Fotografer.net (FN) di Manado dalam rangkaian acara gathering tahunan FN, Sabtu (26/06) di Manado. Acara ini dihadiri pendiri FN dan penggiat-penggiat fotografi di Sulawesi Utara dan sekitarnya.F- Morten Kaparang for Jawa Pos.
 

Halaman galeri yang disuguhkan memberikan kesempatan bagi para "tamu" untuk menilai foto yang ditampilkan. Seperti halnya situs komunitas, untuk menilai, seseorang harus menjadi anggota situs FN. Anggota FN harus menggunakan akun nama asli sebagai penanda keanggotaan. Itu wajib dibuktikan dengan meng-up load scan identitas diri calon anggota seperti KTP, SIM, atau paspor.

 

"Kami amat ketat dalam soal keanggotaan situs ini. Biar tidak main-main," tegas Kris, panggilan Kristupa. "Jadi, data-data identitas diri anggota itu wajib hukumnya. Jika dipalsukan, identitas yang bersangkutan tidak bisa diverifikasi," tambahnya.

 

Yang jelas, FN terus berkembang. Anggotanya bertambah banyak. Padahal, informasinya hanya dari mulut ke mulut. Kris menjelaskan, enam bulan setelah diluncurkan, ribuan member terus mencoba masuk menjadi bagian dari FN. Hal tersebut mengakibatkan server FN ketika itu tidak mampu menampung luberan pengunjung. Akibatnya, FN sempat sering mengalami gagal akses.

 

Akhirnya, Juni 2003, Kris bersama Valens mengambil keputusan besar. Keduanya dengan biaya sendiri kemudian mempertangguh server sekaligus memperbaiki sistem di FN. Mereka juga merekrut tenaga IT untuk mendukung tampilan situs.

DARI sejumlah portal khusus fotografi tanah air, situs www.fotografer.net (FN) mungkin termasuk yang dikelola secara rapi dan profesional. Situs

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News