Founder GSM Optimistis MPLS Menyenangkan Solusi Mengatasi Perundungan & Kekerasan

Founder GSM Optimistis MPLS Menyenangkan Solusi Mengatasi Perundungan & Kekerasan
Pengamat pendidikan dan Founder GSM Muhammad Nur Rizal optimistis MPLS Menyenangkan bisa mengatasi kekerasan dan perundungan. Foto tangkapan layar zoom

GSM ingin mengganti budaya baru dalam pendidikan dengan budaya meraki, yaitu melakukan sesuatu dengan sepenuh cinta dan jiwa, di mana guru-guru juga dapat menemukan makna meraki di dalam diri mereka.

MPLS Menyenangkan juga berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar positif bagi guru dan siswa, dengan kegiatan yang membangun perasaan dan pengalaman menyenangkan setiap siswa dalam menemukan passion dan talenta mereka.

"MPLS Menyenangkan memiliki 2M sebagai prinsip utama dan 3M sebagai prinsip pelaksanaan. 2M adalah Meraki dan Memanusiakan, sedangkan 3M adalah Mengenalkan dan Memaknai, Melibatkan seluruh pihak, serta Murah dan Menyenangkan," urainya. 

Dalam praktiknya, sambung Rizal, kegiatan ini juga mengaitkan dengan metode PLAY, yaitu tradisi kuno yang dapat mengeluarkan emosi pro-sosial manusia yang berdampak positif pada ikatan persahabat atau pengasuhan manusia.

Dalam metode PLAY terdapat ikatan, tantangan, dan saling memahami dalam menegakkan aturan permainan, sehingga tidak ada dominasi dan kesetaraan akan muncul.

Metode ini juga pada akhirnya akan berintegrasi dengan prinsip Melibatkan untuk dapat mengajak teman lain ikut bermain dalam kesepakatan yang dibangun bersama.

Prinsip Memaknai bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berefleksi, berkontemplasi, dan berinspeksi diri. Hal ini dapat melatih kesadaran diri untuk mengenali pikiran kita, dan bagaimana cara mengendalikan diri.

Selain itu, prinsip Mengenali dalam MPLS Menyenangkan bertujuan untuk mengenali apa yang ada di dalam diri dan luar diri kita. Pada akhirnya, siswa akan mengenali kelemahan dan kekuatan dalam diri mereka.

Pengamat pendidikan dan Founder GSM Muhammad Nur Rizal optimistis MPLS Menyenangkan bisa mengatasi kekerasan dan perundungan di sekolah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News