FOX Diragukan Bisa Antarkan AM
Jadi Ketua Umum Partai Demokrat
Minggu, 18 April 2010 – 23:02 WIB
JAKARTA - Perebutan kursi ketua umum Partai Demokrat pada kongres kedua di Bandung, Mei mendatang, bakal menjadi pertaruhan tersendiri bagi konsultan politik Fox Indonesia. Meski dianggap pernah sukses menangani pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, namun belum tentu FOX bakal bakal sukses mengantarkan Andi Mallarangeng (AM) di kursi ketua umum Partai Demokrat. Boni pun mencontohkan kegagalan lembaga konsultan politik yang dibidani Choel dan Rizal Mallarangeng itu ketika menangani Sutrisno Bachir saat masih menjadi ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN). "Soetrisno Bachir keluar uang banyak untuk pencitraan. Tetapi apa hasilnya? Bahkan di kongres PAN di Batam beberapa waktu lalu saja, namanya terlupakan," ulasnya.
Penilaian pesimis itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens saat dihubungi di Jakarta, Minggu (18/4). Menurutnya, menangani SBY di Pilpres jauh berbeda dengan Andi Mallarangeng di bursa ketua umum Partai Demokrat adalah hal yang berbeda jauh.
"Saya pikir Andi terlalu percaya diri kalau mengandalkan FOX. Dulu SBY sukses di Pilpres bukan karena FOX, tetapi karena kandidat lainnya memiliki level popularitas di bawah SBY. JAdi ini jelas berbeda dengan bursa ketua umum Demokrat, karena sebenarnya popularitas Andi masih di bawah Marzuki Alie dan Anas Urbaningrum," ujar Boni saat dihubungi di Jakarta, Minggu (18/4).
Baca Juga:
JAKARTA - Perebutan kursi ketua umum Partai Demokrat pada kongres kedua di Bandung, Mei mendatang, bakal menjadi pertaruhan tersendiri bagi konsultan
BERITA TERKAIT
- Diperiksa, eks Ketua KPU Sebut Penyidik KPK Tanyakan Hal yang Sama Seperti 5 Tahun Lalu
- Lukman Edy: Mensos Gus Ipul Akan Buka Mukernas I DNIKS 2025
- Demo Honorer Hari Ini: PPPK Penuh Waktu Harga Mati!
- Dukung Pariwisata, Bea Cukai Bitung Fasilitasi Kedatangan Kapal Pesiar MS Noordam
- KPK Cecar Plt Dirjen Imigrasi soal Tim yang Bentuk Yasonna Terkait Harun Masiku
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog