FPDIP Sebut Perundingan Sia-sia
Selasa, 07 September 2010 – 04:22 WIB
JAKARTA - Fraksi PDIP di DPR RI mengajukan kritik tajam terhadap perundingan di Kinabalu. TB Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I DPR, mengatakan bahwa perundingan tersebut merupakan pertemuan rutin tahunan yang dilakukan secara bergiliran. Tahun lalu, pertemuan serupa berlangsung di Bali, sekarang di Kinabalu, dan tahun 2011 akan kembali dilaksanakan di Indonesia.
"Jadi, bukan karena ada kasus, kemudian ada pidato presiden, lalu ada perundingan," kata Hasanuddin di Gedung DPR. Bahkan, imbuh dia, enam bulan lalu rencana perundingan ini sudah dilaporkan Menlu kepada Komisi I DPR. "Jadi, ini bukan percepatan," tegasnya.
Baca Juga:
Hasanuddin juga menyindir lemahnya persiapan materi perundingan dan pra-kondisi menjelang perundingan. "Kita berharap tadinya pidato presiden (di Mabes TNI, Red) menyangkut perbatasan, menaikkan bargaining position RI pada perundingan hari ini. Ternyata tidak," ujarnya.
Hasanuddin menyesalkan pidato presiden yang justru terkesan mengakui adanya ketergantungan Indonesia kepada Malaysia. Padahal, menjelang perundingan katanya, SBY seharusnya berani mengangkat ketergantungan Malaysia sekecil apapun terhadap Indonesia.
JAKARTA - Fraksi PDIP di DPR RI mengajukan kritik tajam terhadap perundingan di Kinabalu. TB Hasanuddin, Wakil Ketua Komisi I DPR, mengatakan bahwa
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich