FPDR Sebut Demokrasi Telah Dirusak, Singgung MK dan KPU

Dalam deklarasi itu, terlihat sejumlah tokoh antara lain TB Hasanuddin, eks Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (purn) TNI Agus Supriatna, Mantan KSAL Laksamana (Purn) TNI Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie, budayawan M. Sobary, Laksamana Madya (Purn) TNI Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
FPDR, kata Rudi, menjadi organisasi yang akan memperjuangkan terwujudnya tata negara dan pemerintahan berpihak terhadap kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
Dia melanjutkan FPDR di sisi lain melihat pelaksanaan pemilu 2024 sangat buruk karena dipenuhi praktik nyata dari abuse of power atau penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Presiden Jokowi.
"Baik cara secara langsung maupun tidak langsung, dan nyata-nyata berpihak pada paslon nomor urut dua, terutama keterlibatan anak kandungnya Gibran Rakabuming Raka," katanya. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Deklarator FPDR Agus Supriatna menyebut belakangan ini terjadi aksi perusakan demokrasi dengan mengacak konstitusi menyambut Pemilu 2024.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Aristo Setiawan
- 7 Gugatan Hasil PSU Pilkada Sudah Masuk ke MK, Ini Daftarnya
- Prajurit Aktif Gugat UU TNI ke MK, Imparsial: Upaya Menerobos Demokrasi
- Rahmat Saleh Dorong KPU Jamin Pilkada Puncak Jaya tak Lagi Membawa Maut
- MK Putuskan Caleg Tidak Boleh Mundur Demi Pilkada, Tidak Ada Lagi Fenomena Borong Jabatan Politik
- Keputusan MK Bahwa Caleg Tak Boleh Mundur Demi Pilkada Memutus Akal-akalan Parpol
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak