FPI Ada Saat Razia Minuman Keras di Kafe, Ini Penjelasan Polisi
jpnn.com, MAKASSAR - Polda Sulawesi Selatan membantah razia minuman keras di salah satu kafe, Jalan Toddopuli Makassar, oleh Polsek Panakkukang melibatkan Front Pembela Islam (FPI).
Meski saat itu, diakui memang ada sejumlah anggota ormas FPI.
"Tidak benar kami minta bantuan atau melibatkan FPI dalam razia minuman keras di Toddopuli," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo di Makassar, Selasa.
Kombes Ibrahim menyatakan bahwa penyitaan minuman beralkohol di tiga kafe biliar itu memang ada beberapa anggota FPI yang mengangkat minuman kerasnya. Akan tetapi, semuanya disita oleh Polsek.
"Dalam penyitaan tersebut benar ada ormas FPI yang berada di tempat tersebut. Namun, ormas itu sebatas memberi info dan membantu mengangkat minuman keras yang disita. Bukannya FPI yang menyita," katanya.
Dia mengatakan penyitaan minum keras sebanyak 52 kardus dari Country Poll Cafe CCR, Lotus, dan Global itu terjadi pada Minggu (28/12) malam saat operasi cipta kondisi digelar.
Penyitaan minuman keras berbagai merek, baik lokal maupun luar negeri, itu karena ketiga kafe tersebut menjual tanpa izin dari pemerintah daerah.
"Tidak benar yang menyita FPI karena yang mengamankan minuman beralkohol adalah Polsek Panakukang. Razia itu bagian dari Operasi Cipta Kondisi dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru 2020," katanya menegaskan.
Ada beberapa anggota FPI yang mengangkat minuman keras saat razia yang dilakukan polisi.
- Rektor UMI Makassar Ditetapkan Tersangka Kasus Penggelapan
- Anak Buah Prabowo Temui Habib Rizieq, Ini yang Dibicarakan
- 5 Tahanan Kabur, 12 Anggota Polres Baru Diperiksa Polda Sulsel
- Bawa Kabur Barang Mantan Istri, Seorang Kades Dilaporkan ke Polda Sumsel
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- IPW Minta Polda Sulsel Profesional Hadapi Putusan Praperadilan