FPI Ancam Duduki Istana
Beri Waktu 10 Hari Untuk Bubarkan Ahmadiyah
Sabtu, 19 Februari 2011 – 07:03 WIB
JAKARTA---Pro kontra terhadap aliran Ahmadiyah di Indonesia terus berlanjut. Kemarin, sekitar 1000 orang demonstran yang menamakan diri Forum Umat Islam menggelar aksi di bundaran Hotel Indonesia. Massa mengancam akan menduduki Istana Negara pada 1 Maret nanti jika Ahmadiyah belum dibubarkan. Demo di bundaran HI itu dijaga oleh sekitar 500 polisi dari Polda Metro Jaya. "Ini baru pemanasan. Kita janjikan puluhan ribu orang ke Istana 1 Maret nanti. Itu kalau SBY belum bubarkan Ahmadiyah," teriaknya. Selain bendera FPI, ada juga bendera Hizbut Tahrir Indonesia, Laskar Islam, Hidayatullah, Front Jihad, dan beberapa ormas lainnya. Aksi juga diikuti perempuan dan anak-anak.
"Kita beri waktu SB Y 10 hari, kalau belum bubar, kita siap menginap di Istana Negara," kata koordinator aksi sekaligus ketua pengkaderan Front Pembela Islam Bernard Abdul Jabbar di tengah demonstran. Massa yang datang dimobilisasi dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Baca Juga:
Menurut Bernard, FPI dan ormas-ormas lainnya sekarang dalam posisi siaga satu. "Kita siap gulingkan presiden yang tidak berani tegas terhadap Ahmadiyah," katanya disambut pekik takbir para demonstran. Massa juga membawa bermacam poster. Diantaranya bertuliskan "Penggal Penista Islam", "Bubarkan Ahmadiyah Dan Revolusi", "Siap Mati Untuk Pembubaran Ahmadiyah".
Baca Juga:
JAKARTA---Pro kontra terhadap aliran Ahmadiyah di Indonesia terus berlanjut. Kemarin, sekitar 1000 orang demonstran yang menamakan diri Forum Umat
BERITA TERKAIT
- Kecam Survey OCCRP yang Serang Jokowi, Golkar Singgung PDI Perjuangan
- Polda Papua Pecat 26 Polisi Selama 2024, Salah Satunya Sudah Bergabung dengan KKB
- Situs Megalitik Gunung Padang Diusulkan Jadi Warisan Dunia UNESCO
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat
- Istana Tegaskan Belanja Kebutuhan Sehari-hari di Warung & Supermarket Tak Kena PPN 12 Persen
- BKN Sebut Pengumuman Kelulusan PPPK Teknis & Nakes Hampir Tuntas, Guru Kapan?