FPI Bisa Jadi Ancaman Suatu Saat Nanti Bila Tak Dibubarkan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin angkat suara menyoroti langkah pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI).
Menurutnya, hanya pemerintah yang mengetahui kebenaran apakah pembubaran itu merupakan langkah yang tepat atau tidak untuk dilakukan.
"Soal tepat atau tidak, itu pemerintah yang tahu. Jika mengacu pada versi pemerintah, mereka tentu akan mengatakan tepat," ujar Ujang kepada jpnn.com, Rabu (30/12).
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini meyakini, pemerintah mempunyai pertimbangan yang kuat sebelum memutuskan untuk membubarkan ormas yang dipimpin Habib Rizieq Shihab itu.
Baik itu pertimbangan secara hukum, maupun secara politik.
Pertimbangan hukumnya, bisa jadi sesuai yang dikatakan oleh pemerintah, sudah tak terdaftar sejak 2019 lalu dan dianggap mengganggu keamanan.
"Pertimbangan politiknya, bisa saja kalau FPI tak dibubarkan, akan menjadi besar dan itu akan menjadi ancaman pemerintah di kemudian hari," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.
Menko Bidang Polhukam Mahfud MD sebelumnya menyatakan, pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI.
Pembubaran FPI bisa jadi dilakukan pemerintah dengan pertimbangan politik akan jadi ancaman di kemudian hari.
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam
- Demo FPI Hari Ini, Tuntutan Reuni Aksi 411 Menyasar Jokowi dan Fufufafa
- Habib Rizieq Cs Gugat Presiden, Gunakan Istilah G30S/Jokowi
- Bertemu Habib Rizieq, Dasco Singgung Soal Silaturahmi dan Kesamaan Visi