FPI Bubarkan Kunker DPR

FPI Bubarkan Kunker DPR
FPI Bubarkan Kunker DPR
Setelah kejadian, tiga anggota DPR hasil pemilu legislatif 2009 itu langsung menggelar jumpa pers Kantor DPC PDI Perjuangan Banyuwangi. Rieke mengaku shock dengan ulah FPI dan LSM tersebut. Dia menyayangkan terjadinya insiden itu. Perempuan itu juga menyesalkan, sikap polisi yang membiarkan aksi brutal aktivis ormas tersebut.

Walau kedatangan si Oneng di Banyuwangi adalah tugas resmi sebagai anggota DPR, namun dia tidak akan menempuh jalur hukum terkait insiden tersebut. "Saya datang untuk bertemu rakyat, saya hanya mampir. Kedatangan saya kesini tidak ada kaitannya dengan komunis, tapi hanya menyampaikan hak-hak rakyat," tegasnya.

Kata Rieke, dia bersama Ribka ingin melakukan sosialisasi terkait program rumah sakit gratis. Pendirian rumah sakit gratis itu dalam rangka memenuhi hak-hak rakyat, yang tidak terlayani selama ini. Keterangan Rieke itu diamini oleh Ribka, yang dikenal sebagai pengarang buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" dan "Anak PKI Masuk Parlemen" itu. Dia mengakui, insiden serupa sering menimpanya. "Biasa, saya sudah kebal dengan hal-hal seperti itu," tegasnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Banyuwangi AKBP Slamet Hadi Supraptoyo mengaku geram dengan terjadinya tindakan anarkhis tersebut. Namun, kapolres menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah ilegal. Sebelumnya, polres hanya mengeluarkan izin pertemuan acara yang akan digelar Paguyuban Kesenian Angklung Layar Kumendung di hall Restoran Pondok Wina. Hanya saja, kegiatan itu batal, karena Pondok Wina digunakan kegiatan pemilukada. "Kami sudah panggil panitia kegiatan untuk klarifikasi acara itu," ungkap Slamet. (afi/aj/jpnn)

BANYUWANGI-Acara kunjungan kerja (kunker) tiga anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, Nur Suhud, dan Ribka Tjiptaning di Rumah Makan Pakis


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News