FPI dan PA 212 Perlu Menyimak Jawaban Dubes India untuk Indonesia Ini
jpnn.com, JAKARTA - Dubes India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat menampik adanya persekusi maupun diskriminasi terhadap muslim di India.
"Jumlah umat muslim dari 35 juta ke 200 juta. Dari 9 persen jumlahnya ke 14 persen. Apakah jumlah itu tidak menjadi bukti tersendiri," ujar Pradeep Kumar Rawat di Jakarta, Jumat.
Ketika dikatakan diskriminasi, lanjut dia, India pernah mempunyai tiga presiden dari kalangan muslim.
"Apakah itu bukti diskriminasi untuk kalian?" ujar Kumar Rawat.
"Saya menceritakan fakta ke teman-teman. Kita sebagai orang yang berpendidikan dan rasional, kita seharusnya bisa menerima fakta-fakta tersebut," ujar dia.
Dia mengatakan fakta tersebut adalah berupa data yang disampaikan yang bisa diketahui, dicerna, dan dinilai sendiri oleh siapapun.
"Data itu bisa kita ketahui, kita cerna, lalu kita nilai sendiri. Kenapa golongan ekstrim ini sukses? Karena mereka menyebarkan sesuatu, mengeksploitasi keadaan di sosial media. Mereka membuat berita bohong, video bohong, membuat narasi yang bisa mengeksploitasi emosi seseorang. Karena itulah mereka sukses," ungkap Kumar Rawat.
Menurutnya, kelompok ekstrem membuat semua itu di sosial media sebagai doktrin untuk memancing emosi tetapi tidak menjelaskan fakta sebenarnya.
Sebelumnya ratusan orang yang tergabung di FPI dan PA 212 serta GNPF melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar India memprotes kekerasan terhadap umat muslim setempat.
- Anak Buah Prabowo Temui Habib Rizieq, Ini yang Dibicarakan
- Praktisi Hukum UI Sebut Gugatan terkait Pembangunan Kantor Kedubes India Salah Sasaran
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- India Berlakukan UU Kewarganegaraan yang Mendiskriminasi Umat Islam
- Kaca Spion
- Anies Didukung FPI, Pakar Khawatir Konser Musik Terancam