FPI Merasa jadi Korban Aksi Preman
Kamis, 16 Februari 2012 – 06:50 WIB
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) terus melanjutkan roadshow meski tuntutan pembubaran ormas pimpinan Habib Rizieq itu kian marak. Bahkan kemarin (15/2), rombongan FPI mendatangi gedung parlemen untuk mengadukan nasib mereka. Secara khusus, mereka diterima Komisi III yang membidangi hukum dan HAM.
Kepada pimpinan dan anggota Komisi III, mereka menegaskan kalau penolakan terhadap kehadiran FPI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, bukan dilakukan oleh masyarakat Dayak. Dari aksi itulah kemudian tuntutan pembubaran FPI makin meluas hingga sekarang.
Baca Juga:
"Itu yang menolak preman, bukan Dayak," ujar Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama FPI Al Habib Muhsin Ahmad Alatas, saat audiensi, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2).
Menurut dia, masyarakat Palangkaraya justru yang meminta agar FPI menggelar acara deklarasi di sana. Dia lantas mengakui, pada awalnya, delegasi FPI ke Palangkaraya, pada 11 Februari 2012, lalu adalah untuk mendatangi deklarasi cabang setempat. Sekaligus mendatangi peringatan maulid Nabi Muhammad.
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) terus melanjutkan roadshow meski tuntutan pembubaran ormas pimpinan Habib Rizieq itu kian marak. Bahkan kemarin
BERITA TERKAIT
- PPATK Bicara soal Pemblokiran Rekening Bank terkait Judi Online
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan
- Waka MPR Dorong UU Pengelolaan Perubahan Iklim Bisa Segera Dijadikan Prolegnas
- Salah Tafsir Gaji Guru Naik 2025, Skema Pendapatan PPPK Paruh Waktu Belum Jelas
- Indonesia - Australia Masif Menjalin Kerja Sama Bilateral, Anggota DPD RI Lia Istifhama Merespons