FPI Merasa jadi Korban Aksi Preman
Kamis, 16 Februari 2012 – 06:50 WIB
Namun karena ada penentangan, organisasinya akhirnya memutuskan membatalkan acara deklarasi tersebut. "Sudah ada kesepakatan tidak ada pelantika, tapi mauled nabi boleh. Tapi itu pun kami tidak bisa mengadakan karena dicegat massa memakai mandau dan tombak," ujar Habib Muhsin.
Baca Juga:
Terkait hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III Azis Syamsuddin mengatakan, akan mempelajari kasus tersebut terlebih dulu. Komisi III akan lebih dulu berkoordinasi dengan aparat dan pemerintah Kalteng untuk mengusut masalah tersebut. "Akan kami lihat bagaimana dokumen-dokumennya, kok bisa begini" ujar Azis.
Rencananya, lanjut Azis, komisinya akan terlebih dulu melakukan rapat pleno terlebih dulu untuk membahas persoalan tersebut minggu depan. "Setelah itu, baru kami akan tentukan langkah ke depan," pungkas politisi Partai Golkar tersebut. (fal/dyn/rdl/ttg)
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) terus melanjutkan roadshow meski tuntutan pembubaran ormas pimpinan Habib Rizieq itu kian marak. Bahkan kemarin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- RS UKI Terus Berbenah Memasuki Usia 51 Tahun
- Mudhofir Khamid: Keputusan Prabowo Menaikkan UMP 6,5 Persen Sangat Berpihak pada Buruh
- Hari Anti-Korupsi Sedunia 2024: BRI Life & KPK Perkuat Komitmen Berantas Korupsi
- PPATK Bicara soal Pemblokiran Rekening Bank terkait Judi Online
- Pupuk Indonesia Salurkan Pupuk Bersubsidi Kepada Petani, Sebegini Jumlahnya
- Kemendagri-Kemenkeu Bersinergi Dorong Penurunan Stunting dan Kemiskinan