FPI, PA 212, GNPF Ulama, Kompak Sebut Ini Klaster Maut
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin mengatakan, pandemi COVID-19 yang terus berlangsung telah menimbulkan malapetaka dan menjadi ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan.
Novel Bamukmin menilai pemerintah telah abai terhadap jaminan keselamatan jiwa rakyat.
Salah satu buktinya dengan tetap memaksakan pelaksanaan Pilkada 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang makin ganas.
“Terlihat dari kebijakan rezim yang lebih aspiratif membela kepentingan eksploitasi ekonomi taipan pemodal, terus memasukkan TKA asing yang justru merupakan negara awal penyebab dan penyebar virus corona,” ujar Novel kepada JPNN, Rabu (23/9)
Novel menyatakan, PA 212, bersama GNPF Ulama hingga FPI (Front Pembela Islam) sepakat menolak pelaksanaan Pilkada 2020 dan mengeluarkan maklumat bersama.
Maklumat itu ditandatangani oleh Ketum FPI Ahmad Shobri Lubis, Ketum GNPF Ulama Yusuf M Martak, dan Ketum PA 212 Slamet Ma’arif.
Ketiga ormas ini juga kompak menyebut pesta demokrasi tahun ini sebagai Pilkada Maut 2020.
Pasalnya, apabila Pilkada 2020 tetap dilaksanakan hanya akan mengancam keselamatan jiwa masyarakat.
Novel Bamukmin mengklaim FPI, GNPF Ulama hingga PA 212 sudah punya sikap yang sama, menggunakan istilah klaster maut.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Berdiri di Depan Massa Reuni Akbar PA 212, Habib Rizieq Menyampaikan Pesan, Lantang
- Lihat Itu Massa Reuni Akbar PA 212 yang Beraksi Hari Ini, Mars FPI Menggema di Monas
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Beredar Pakta Integritas RK-Suswono dengan FPI, Isinya Penuh Isu Sara
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono