FPKB Tuding Ide Legalisasi Ganja Pesanan Mafia
Tegaskan yang Haram Jangan Dilegalkan
Rabu, 18 Mei 2011 – 03:23 WIB

Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua FPKB DPR, Marwan Jafar dalam sebuah kesempatan. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - Wacana tentang legalisasi ganja yang digulirkan Lingkar Ganja Nusantara (LGN) ternyata terus mengundang penolakan. Pasalnya, ide itu bukan tidak mungkin karena pesanan mafia narkoba internasional. Lebih lanjut Marwan mengatakan, jangan sampai pemerintah terpancing dengan provokasi LGN. Sebab, negara wajib melindungi warganya termasuk dari dampak buruk narkoba.
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di DPR pun bersuara keras dengan wacana yang diusulkan LGN itu. Ketua FKB DPR, Marwan Jafar, menyatakan, ide yang disuarakan LGN itu nyata-nyata tidak terpuji dan amoral. Menurut Marwan, sudah semestinya aparat penegak hukum menyelidiki LGN karena menyuarakan ide yang tak terpuji itu.
"Jangan-jangan (LGN) sebagai agen pemasok ganja atau narkoba. Mereka patut diselidiki apa motif dan tujuannya, sampai-sampai ngotot mengusulkan legalisasi ganja. Jangan-jangan mereka sebagai jaringan mafia internasioanal yang sengaja ingin mempengaruhi kebijakan negara untuk melegalkan ganja," ujar Marwan, Selasa (17/5).
Baca Juga:
JAKARTA - Wacana tentang legalisasi ganja yang digulirkan Lingkar Ganja Nusantara (LGN) ternyata terus mengundang penolakan. Pasalnya, ide itu bukan
BERITA TERKAIT
- Heikal Safar Apresiasi Prabowo yang Memilih Aktivis HMI untuk Jabatan Penting di Pemerintahan
- PKS Gelar Pawai Sepeda, HNW Ajak Umat Siapkan Fisik untuk Ramadan
- Soal Program Remaja Bernegara, Wantim NasDem Bicara Pentingnya Pendidikan Politik
- Bertemu Wagub Erwan Setiawan, Bamsoet Dukung Pemekaran Daerah di Jawa Barat
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang