FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia

"Sementara akar konflik dan ketidakadilan sistemik yang menimpa rakyat Palestina tidak dibahas. Yang dibutuhkan rakyat Palestina bukan hanya evakuasi untuk korban, tetapi dukungan internasional untuk menghentikan genosida dan penjajahan yang mereka alami" tuturnya.
"Jangan sampai narasi kemanusiaan ini digunakan untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan apartheid dan kolonialisme Israel," jelas Furqan.
Furqan juga menyebutkan FPN mendorong pemerintah untuk memanfaatkan momentum 70 Tahun Konferensi Asia Afrika bulan April ini untuk menggalang solidaritas bangsa-bangsa seluruh dunia untuk mengakhiri apartheid dan kolonialisme Israel di tanah Palestina.
"Satu-satunya bangsa yang hadir di KAA 1955 yang belum merdeka sampai sekarang adalah Palestina. Karena itu kemerdekaan Palestina adalah hutang sejarah kita semua. Indonesia harus jadi garda terdepan anti kolonialisme dan imperialisme," pungkas Furqan.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pihaknya akan mengevakuasi sekitar 1.000 warga Palestina.
Menurutnya, warga yang dievakuasi merupakan korban yang terluka akibat genosida Israel maupun anak-anak yatim piatu.
"Mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun," kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (9/4).
Eks Menteri Pertahanan itu menjelaskan, proses evakuasi bakal dilakukan dengan mengirimkan pesawat ke Palestina.
Sekjen Free Palestine Network (FPN) Furqan AMC menyikapi pernyataan Presiden Prabowo terkait kesiapan pemerintah evakuasi 1000 warga Palestina dari Gaza.
- Dukung Prabowo Evakuasi Warga Gaza, DMDI Indonesia: Bentuk Kemanusiaan
- Ketum FOKDEI Mengapresiasi Langkah Mandiri Presiden Prabowo dalam Kebijakan Ekonomi
- Syahganda Nainggolan: Prabowo Berpeluang Jadi Pemimpin Dunia
- Para Menteri Sowan ke Jokowi, Efriza: Sikap Kurang Menghargai Presiden Prabowo
- Menteri Sowan ke Solo Setelah Pertemuan Prabowo-Mega, Jokowi Pamer Kekuatan?
- Menteri Sebut Jokowi Masih 'Bos', Efriza: Salah Kaprah