Fraksi NasDem Protes Komisi V DPR Jadi Mitra Kerja Kementerian Desa

jpnn.com - JAKARTA - Fraksi Partai NasDem DPR RI merasa keberatan dengan keputusan pimpinan DPR tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai mitra kerja Komisi V DPR. Menurut Sekretaris Fraksi NasDem, Syarif Abdullah, fraksinya sejak awal konsisten menempatkan urusan pemerintahan desa sebagai urusan Komisi II.
"Kami memandang secara historis, pembentukan pemerintahan desa, UU Desa, sejak awal dilakukan di Komisi II," kata Syarif saat dihubungi wartawan di DPR, Rabu (8/7).
Menurutnya, bicara masalah desa, perbatasan, tata ruang dan desa tertinggal maka berarti merupakan lingkup kerja Komisi II DPR. Syarif menegaskan, urusan itu juga berkaitan dengan Kementerian Dalam Negeri dan BPN yang memang sudah menjadi mitra Komisi II DPR.
"Tapi kalau dipindahkan pemerintahan desa ke Komisi V, nanti ada kendala. Ada yang tidak sinkron. Tugas pemerintah desa membangun jalan desa dan sebagainya seolah-olah itu harus Komisi V, tidak seperti itu," ujar anggota Komisi II DPR ini.
Dia menambahkan, pembangunan fisik di yang diurus Kemendes hanya 30 persen. Sedangkan 70 persen lainnya adalah pembinaan terhadap pemerintahan desa.
"Itu harus dimengerti oleh pimpinan DPR dan pimpinan Komisi V. Saya merasa (pemindahan, red) hanya dilihat dari sisi pragmatis saja," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Fraksi Partai NasDem DPR RI merasa keberatan dengan keputusan pimpinan DPR tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Komisi III Berikan Ruang eks Pemain Sirkus dengan Pengelola Taman Safari Duduk Bersama
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo