Fraksi PDI Perjuangan Tolak Dua Opsi Pemerintah
Rabu, 29 Februari 2012 – 13:53 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P, Dewi Aryani mengatakan fraksinya menolak opsi menaikkan harga BBM premium sebesar Rp1.500 dan pemberian subsidi tetap sebesar Rp2.000 yang diajukan pemerintah. Dewi Aryani beralasan, kedua usulan itu tidak masuk akal. Sedang pada tahun 2005, imbuh dia, belanja birokrasi sebesar 39,5 persen, subsidi BBM sebesar 18,7 persen. Tahun 2012 belanja birokrasi melonjak menjadi 20,4 persen dan subsidi BBM menurun tajam hanya menjadi 8,7 persen.
"Subsidi adalah hak dasar rakyat yang dilindungi oleh UUD 1945. Selain itu, subsidi menjadi indikasi keberhasilan pemerintah dalam mengelola negara. Jika subsidi dikurangi, berarti pemerintah gagal menjaga amanat rakyatnya," kata Dewi Aryani di Jakarta, Rabu (29/2).
Ditegaskan Dewi, kurun waktu 2005 sampai 2012 kenaikan rata-rata belanja birokrasi sebesar 20,09 persen. Sementara pencabutan subsidi BBM untuk rakyat mencapai 53,57 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P, Dewi Aryani mengatakan fraksinya menolak opsi menaikkan harga BBM premium sebesar Rp1.500 dan pemberian
BERITA TERKAIT
- Wajib Tahu, Ternyata iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia
- Wow, Muhammadiyah Bikin Ojek Online, Hadir di 70 Kota
- Anggaran MBG Bakal Ditambah, Nilainya Bikin Melongo
- Kunker ke China, Dirut PTPN III Bahas Kerja Sama Strategis & Ekspansi Investasi di KEK Sei Mangkei
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations