Fraksi PDI Perjuangan Tolak Dua Opsi Pemerintah
Rabu, 29 Februari 2012 – 13:53 WIB

Fraksi PDI Perjuangan Tolak Dua Opsi Pemerintah
"Berpedoman pada data tersebut, sepatutnya kedua kebijakan yang ditawarkan pemerintah ditolak, mengingat telah terjadi liberalisasi kebijakan publik di negeri ini," tegasnya.
Baca Juga:
Pemerintah lanjut Dewi, tidak menghitung dengan cermat efek dan risiko dari kebijakan yang dilahirkan dengan proses yang salah. Jika harga minyak mentah dunia 80 dolar, harga premium akan berkisar rata-rata Rp4.500 sampai dengan Rp5.000. Jika harga minyak mentah nantinya mencapai 120 dolar, maka premium mencapai harga Rp6.500 sampai dengan Rp7.000.
Artinya, kalau pemerintah memberikan besaran subsidi BBM di APBN total Rp123,6 triliun, itu tidak akan membangrutkan negara. Malah subsidi itu bisa menjadi stimulus pergerakan ekonomi rakyat.
"Sebaliknya, kalau subsidi dicabut efek besar yang terjadi justru lebih dahsyat antara lain terjadinya kenaikan di sektor primer dan fundamental meliputi tarif listrik, angkutan, sembako, dan harga-harga lain karena logistik dan cost produksi menjadi makin besar. Bahkan bisa berakibat kepada kebangkrutan banyak perusahaan," ujarnya.
JAKARTA - Anggota Komisi VII dari Fraksi PDI-P, Dewi Aryani mengatakan fraksinya menolak opsi menaikkan harga BBM premium sebesar Rp1.500 dan pemberian
BERITA TERKAIT
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang