Fraksi PKS DPR: Santri Penerus Ulama dan Pemimpin Bangsa
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengatakan bahwa Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober memiliki makna yang kuat bagi kebangsaan Indonesia.
Menurutnya, pemilihan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional bertepatan dengan peristiwa penting dalam sejarah perjuangan bangsa, yaitu seruan Resolusi Jihad yang disampaikan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari dalam mengusir penjajah Belanda dari bumi pertiwi.
Jazuli menjelaskan Resolusi Jihad merupakan gerakan bagi para ulama dan santri di pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia, yang mewajibkan setiap muslim membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah.
"Sekaligus manifestasi semangat hubbul wathan minal iman," kata Jazuli dalam momentum Hari Santri 22 Oktober 2023.
Jazuli kemudian menguraikan makna kebangsaan dari momentum Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober.
Pertama, menempatkan santri sebagai elemen penting bangsa dalam memperjuangkan, menjaga, dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
Kedua, menempatkan santri dan sistem pendidikan yang melahirkannya (pesantren) sebagai bagian penting dari sistem pendidikan nasional. "
Pendidikan pesantren sejatinya bisa ditempatkan sebagai soko guru pendidikan nasional sebagaimana diakui sendiri oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara," ungkapnya.
Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober memiliki makna yang kuat bagi kebangsaan Indonesia.
- Khofifah Dinilai Unggul pada Debat Kedua, Pengamat: Pemikirannya Lebih Strategis
- Pemimpin yang Tumbuh Bersama Rakyat, Iksan Punya Kans Sangat Besar Menang Pilbup Morowali
- Dukungan Besar Pedagang Pasar Wadung Asri Sidoarjo Memperkuat Peluang Kemenangan Khofifah
- Pemimpin Profesional & Merakyat, Setyo Wahono Diinginkan Pemuda jadi Bupati Bojonegoro
- Cagub Kepri Ansar Ahmad: Pemimpin Harus jadi Pemersatu, Bukan Pemecah Persatuan
- Khofifah-Emil Pemimpin Tepat Hadirkan Banyak Manfaat untuk Masyarakat Jatim