Fraksi PSI Pertanyakan Anggaran Bandwidth Rp 21 M di RAPBD Tangsel

jpnn.com, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) menyesalkan Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tidak hadir saat rapat membahas rencana kerja dan anggaran (RKA) menyangkut RAPBD 2020.
Hal itu diungkapkan anggota Fraksi PSI Aji Bromokusumo saat konferensi pers di Gedung DPRD Tangsel, Jalan Raya Serpong, Setu, Tangsel, Rabu (20/11).
"Waktu pembagian panel untuk menbahas masing-masing OPD, ada satu OPD, Kadis Kominfo tidak hadir, itu sangat kami sesalkan," ujar Aji.
Fraksi PSI menyesalkan sikap Kadis yang saat ini dijabat oleh pelaksana tugas, Fuad. Aji memaparkan, harusnya pembahasan anggaran itu menjadi momen penting bagi Kadis untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang diajukannya.
"Padahal pada saat itulah Kepala Dinas harus bertanggung jawab atas apa yang mereka anggarkan. Dan itu harus dilindungi semaksimal mungkin," ujarnya.
Aji sendiri menyebutkan ada anggaran miliaran rupiah yang masih perlu dipertanyakan. Di antaranya adalah anggaran bandwidth internet sebesar Rp 21 miliar.
"Memang ada yang perlu kita pertanyakan. Ada beberapa item contohnya pembelian bandwidth, memang angkanya tidak besar, sewa bandwidth internet angkanya 21 M," ujarnya.
Aji sendiri mengaku bukan mempersalahkan pengajuan anggaran, melainkan hanya mempertanyakan fungsi dan kegunaannya. "Tugas kami hanya menanyakan fungsinya untuk apa, dipakai di mana. Kami kan bukan teknis," ujarnya. (dil/jpnn)
PSI menilai ada anggaran miliaran rupiah yang masih perlu dipertanyakan dalam RAPBD Tangsel. Di antaranya adalah anggaran bandwidth internet sebesar Rp 21 miliar.
Redaktur & Reporter : Adil
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati