Freeport dan Antam Bersinergi, Erick Dorong Lonjakan Cadangan Emas Batangan di Dalam Negeri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mendorong perusahaan pelat merah di bidang pertambangan bisa meningkatkan cadangan emas nasional. Harapannya ialah perekonomian nasional akan makin kuat.
Berpidato pada Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Logam Emas antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Antam di Jakarta, Kamis (7/11/2024) petang, Erick mengungkapkan Indonesia berada di peringkat keenam dalam daftar negara penghasil emas.
Namun, cadangan emas batangan Indonesia justru di peringkat ke-43. “Secara ekonomi kita nomor 16. Artinya, ada yang tidak tepat,” ujar Erick.
Pendiri Mahaka Group itu mencontohkan negara-negara dengan cadangan emas batangan berlimpah. Misalnya, Amerika Serikat (AS) memiliki cadangan emas batangan hingga lebih dari 8.000 ton.
Erick juga menyebut Jerman yang memiliki cadangan emas hingga 3.300 ton. “Indonesia baru 78,5 ton reserve emas kita,” ucapnya.
Oleh karena itu, Erick menegaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mendorong hilirisasi. Menurut dia, hilirisasi adalah kebijakan yang tidak bisa ditawar.
“Tabungan emas ini perlu kita dorong ke depan. Hilirisasi ini tidak berhenti di sini,” ucapnya.
Saat ini, PTFI dan PT Antam terikat perjanjian jual beli logam emas. Dengan perjanjian itu, Antam akan membeli sebagian besar emas yang diproduksi PTFI.
Freeport dan Antam bersinergi, Erick Thohir mendorong lonjakan cadangan emas batangan dalam negeri.
- Harga Emas Antam Merangkak Naik Hari Ini 19 Februari, Jadi Sebegini Per Gram
- Bos Freeport Sebut Smart Mining Lebih Aman & Produktif
- Erick Thohir Ungkap Alasan Mendatangkan Wasit Asing di Liga 1 & 2
- Harga Emas Antam Hari Ini Senin 17 Februari Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 15 Februari Merosot, Jadi Sebegini Per Gram
- Komisi VI Apresiasi Kementerian BUMN Efisiensi Anggaran dengan Memotong Fasilitas Pimpinan