Freeport Indonesia Catatkan Sejarah Lagi, Smelter di Gresik Mulai Beroperasi
Pada Desember nanti, kata Tony, smelter tersebut akan beroperasi dalam kapasitas penuh untuk memurnikan lumpur anode yang bisa menghasilkan emas, perak, dan beberapa jenis logam lainnya.
“Emasnya kira-kira 50-60 ton, dan peraknya sekitar 220 ton per tahun,” tutur Tony.
Setelah peresmian operasional itu, smelter Freeport tersebut baru bisa menghasilkan katode tembaga pada Agustus mendatang.
Tony menjelaskan Freeport Indonesia memerlukan waktu 6-10 minggu untuk memanaskan smelter pada suhu tertentu.
Fasilitas electrorefinery di smelter Freeport Indonesia butuh tiga minggu untuk bisa menghasilkan katode tembaga.
Oleh karena itu, kemungkinan smelter itu baru bisa menghasilkan tembaga pertamanya pada pekan kedua Agustus.
“Semoga masih dalam rangkaian HUT Kemerdekaan Indonesia,” kata Tony.
Selain itu, Tony juga mengapresiasi berbagai pihak yang mendukung pembangunan smelter itu. Penyelesaian pembangunan smelter itu bisa tepat waktu atau on time karena prosesnya lancar.
Smelter baru yang menjadi kebanggaan Freeport Indonesia itu berada di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
- Freeport dan Antam Bersinergi, Erick Dorong Lonjakan Cadangan Emas Batangan di Dalam Negeri
- Sepakat, Antam Beli Mayoritas Emas Produksi Freeport
- Dukung Proses Pemurnian, Linde Mulai Pasokan Gas Industri kepada Freeport
- Soal Kerja Sama PT Timah dan Smelter Swasta, Saksi Singgung Rekomendasi BPK
- Dorong Hilirisasi Mineral, ANTAM-PLN Pasok Listrik 150 MVA untuk Optimalkan Smelter di Kolaka
- Pengamat Apresiasi Menteri ESDM Bahlil Konsisten Menggenjot Hilirisasi Tambang Lewat Pembangunan Smelter