Freeport Minta Perpanjangan Kontrak, Jokowi: Tunggu 2019!
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menampik adanya pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak antara pemerintah dan Freeport saat ini. Menurutnya, pembicaraan mengenai kontrak karya dengan perusahaan tambang milik Amerika itu baru akan dilaksanakan dua tahun sebelum 2021.
“Perpanjangan itu (dibahas) nanti dua tahun sebelum 2021. Jadi tunggu 2019. Untuk masalah perpanjangan atau tidak, nanti bahasnya,” ujar pria yang akrab disapa Jokowi itu di kantor Bea Cukai, Jakarta, Jumat (16/10).
Saat ini, ujarnya, yang dibicarakan pemerintah dan Freeport adalah lima permintaan terhadap perusahaan tambang emas itu. Yaitu, masalah pembangunan Papua, local content yang digunakan perusahaan tersebut, divestasi, royalti dan industri. Terkait industri, pemerintah mengingatkan Freeport agar tidak mengambil hasil tambang mentah melainkan harus dengan smelter.
“Bicarakan lima itu dulu. Saat ini baru proses. Itu yang kami minta pada Freeport. Sekarang ini masih proses bicara dulu,” tegas Jokowi.
Sebelumnya, sempat beredar kabar pemerintah, dalam hal ini Menteri ESDM Sudirman Said sudah membicarakan masalah perpanjangan kontrak dengan Freeport. Padahal batas kontrak karya baru pada 2021. Namun, ini sudah dibantah secara langsung oleh Sudirman.(flo/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menampik adanya pembicaraan mengenai perpanjangan kontrak antara pemerintah dan Freeport saat ini. Menurutnya, pembicaraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024 Segera Digelar di JIExpo, Catat Tanggalnya!
- 11.11 Big Sale Dorong Penjualan Produk Brand Lokal & UMKM Meningkat 7,5 Kali Lipat di Shopee Live
- Gandeng Fiesta, Bank Mandiri Taspen Luncurkan Program Usaha Toko Frozen Mantap
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Pertamina Jadikan Biofuel Salah Satu Kunci Akselerasi Transisi Energi
- Deddy Corbuzier Investor Utama Holy Flux, Bangun Ekosistem Media Online Terbesar di Indonesia