Frekuensi Bencana Hidrometeorologi di Kabupaten Bogor Tertinggi di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kabupaten Bogor dinyatakan sebagai daerah dengan frekuensi bencana hidrometeorologi basah tertinggi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Dia menyebut pada 2021, bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor mendominasi kawasan Jabodetabek, terutama di Kabupaten Bogor.
"Kabupaten Bogor ini adalah dengan frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi paling tinggi di Indonesia, tidak hanya di Jabodetabek," ujar Abdul dalam Disaster Briefing diikuti di Jakarta, Senin (10/10).
Melihat data banjir Jabodetabek per kabupaten/kota dalam kurun waktu 2021-2022, Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 181 kejadian.
Angka itu jauh di atas banjir yang terjadi di Jakarta Timur sebanyak 75 kali, dan Jakarta Selatan 57 kejadian.
Abdul mengatakan frekuensi kejadian banjir di Kabupaten Bogor dikatakan luar biasa, lebih dari dua kali lipat dari kabupaten/kota lainnya.
Oleh karena itu, persoalan lingkungan harus menjadi perhatian semua pihak.
BNPB menyatakan frekuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertinggi di Indonesia.
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- Cuaca Ekstrem, Megawati Serukan kepada Pemerintah Siapkan Upaya Mitigasi Menghadapi Bencana
- Ninik Dorong Sinergitas Multilevel Pulihkan Sukabumi Pascabanjir Bandang
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak, 23 Warga Trenggalek Mengungsi