French Open: Indonesia Dapat 2, Taiwan 2, India 1
jpnn.com, PARIS - Kejutan menutup rangkaian final French Open 2017 di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Minggu (29/10) malam WIB.
Pasangan Taiwan Lee Jhe-Huei/Lee Yang menang di nomor terakhir, ganda putra, setelah mengalahkan dua bule Denmark peringkat dua dunia, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Duet Lee menang 21-19, 23-21 dalam waktu 45 menit. Gelar di French Open merupakan titel superseries pertama buat peringkat delapan dunia ini. "Kami terus berkomunikasi, karena ini adalah pertandingan besar, final pertama. Saya gugup," kata Lee Jhe-Huei seperti dikutip dari situs BWF.
Keberhasilan Lee/Lee membuat Taiwan memastikan dua dari lima gelar. "Kami sangat senang karena gelar superseries pertama ini membuat negara kami membawa dua gelar dari Paris," katanya.
Selain nomor ganda putra, Taiwan juga meraih gelar dari Tai Tzu Ying yang di final mengalahkan tunggal Jepang Akane Yamaguchi 21-4, 21-16. Selain Taiwan, Indonesia juga menyabet dua gelar. Titel pertama datang dari ganda putri Greysia Polii dan Apriani Rahayu.
Di final, Greysia/Apriani merengkuh gelar superseries pertama mereka setelah menundukkan ganda Korea Selatan Lee So Hee/Shin Seung Chan 21-17, 21-15.
Ganda campuran Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir mempersembahkan gelar kedua buat Merah Putih dari Paris. Tontowi/Liliyana mengatasi perlawanan ganda nomor satu dunia asal Tiongkok Zheng Siwei/Chen Qingchen 22-20, 21-15.
Satu gelar lagi, nomor tunggal putra diambil India lewat Srikanth Kidambi, usai memukul pemain Jepang Kenta Nishimoto 21-14, 21-13.
Dua ganda mencetak rekor superseries di French Open 2017.
- Pertarungan Dudung Abdurachman Lawan Fadil Imran di Bursa Ketum PBSI, Greysia Polii Buka Suara
- 296 Atlet Indonesia dan Mancanegara Meramaikan Specta Badminton Jateng Open 2024
- Awal Terjal Apriyani/Fadia di Babak Pertama Indonesia Open 2024
- Drama Ganda Putri, Apriyani Hampir Beradu Jotos dengan Fadia saat Latihan
- Bahaya! Sektor Ganda Putri Indonesia Diterpa Badai Cedera
- Seusai All England 2024, Jorji dan Apriyani/Fadia Masih Punya Tugas di Eropa, Ini Alasannya