Frogdive, Klub Selam Ekspedisi Sejarah Bawah Laut Indonesia
Berhasil Dokumentasikan Bangkai Kapal Nazi dan Sekutu
Dorongan itulah yang membuat komunitas tersebut makin bersemangat mengadakan ekspedisi sejarah bawah laut. Yang terbaru, 6 Juni lalu, Frogdive menelusuri karamnya HMAS Perth dan USS Houston yang diberondong torpedo Jepang.
Ekspedisi sengaja dilakukan 6 Juni untuk sekalian memperingati D Day. D Day merupakan istilah militer sebagai tanda dimulainya pendaratan pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II. Operasi yang juga dikenal dengan Invasi Normandia itu merupakan invasi laut terbesar dalam sejarah.
’’Kami perlu melihat HMAS Perth dan USS Houston dari dekat untuk menggambarkan betapa dahsyat perang di Laut Jawa kala itu,’’ ujar Ponco. Dua kapal Sekutu itu selama ini juga menjadi simbol monumen perang di Laut Jawa.
’’USS Houston itu kapal perang Amerika Serikat yang sangat besar. Julukannya Galloping Ghost of the Java Coast,’’ terang penghobi olahraga air tersebut. Selain faktor sejarah dua kapal itu, ekspedisi dilakukan karena anggota Frogdive tertantang dengan kondisi bawah laut Selat Sunda.
Menurut Ponco, karakter bawah laut Selat Sunda sangat ekstrem. Arusnya kencang setiap waktu dengan visibility terbatas. Kondisi itu terjadi karena Selat Sunda merupakan bottle neck Samudra Hindia.
Ekspedisi dua hari tersebut dimulai dengan penyelaman ke bangkai HMAS Perth. Untuk sampai ke bangkai kapal buatan 1933 itu, frogdiver harus menyelam hingga kedalaman 30 meter.
Sesampai di bangkai HMAS Perth, frogdiver mendokumentasikan beberapa titik kapal. Ponco sempat memperlihatkan gambar-gambar bangkai HMAS Perth kepada penulis. ’’Di dekat bangkai kapal, kami juga meletakkan karangan bunga sebagai penghormatan terhadap 300 pelaut yang gugur kala itu,’’ terangnya.
Ada temuan menarik ketika frogdiver bisa menemukan bangkai HMAS Perth. Ternyata, meski telah karam selama 73 tahun, kapal dengan panjang 120 meter tersebut masih mengeluarkan bahan bakar dari tangkinya. ’’Kami juga sempat tidak percaya, tetapi ada dokumentasinya,’’ tegas Ponco.
We dive for different reason. Slogan itu dibuat anggota Kopaska TNI-AL Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari untuk klub selam yang didirikannya setahun lalu,
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408