Frustrasi, Sekeluarga Kubur Diri
Tuding BSD Serobot Tanah Seluas 4.500 M2
Selasa, 21 Februari 2012 – 03:26 WIB
Baca Juga:
Menurut Lia, pada tahun 2001, ayahnya Maat bin Saran telah ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara, gara-gara mencabut pelang tulisan kepemilikan lahan BSD di atas tanah yang disengketakan itu. "Tanpa melalui prosedur hukum yang jelas, ayah kami dipenjara dari 2001-2003. Tidak lama setelah keluar penjara, ayah meninggal," ucapnya.
Sejak saat itu, kata Lia, keluarganya berjuang mencari keadilan untuk merebut kembali tanah mereka yang diambil secara paksa oleh BSD. "Sakit hati sekali Mas. Makanya saya mau aksi kubur diri begini, agar Presiden SBY mendengar dan membela kami. Karena kami sudah dizalimi oleh orang kuat," pinta Lia.
Menurut Lia, perjuangan mencari keadilan selalu buntu. Mulai dari Komnas HAM, BPN, hingga Kepolisian. "Semua sudah ditempuh, tapi tetap saja kami yang kalah," tandasnya.
TANGERANG – Inilah wajah hukum di negeri kita yang selalu tidak berpihak kepada kaum lemah. Satu keluarga nekat melakukan aksi kubur diri di
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS