Frustrasi, Sekeluarga Kubur Diri

Tuding BSD Serobot Tanah Seluas 4.500 M2

Frustrasi, Sekeluarga Kubur Diri
Frustrasi, Sekeluarga Kubur Diri

Lia Angraeni, anak perempuan Maat dan Salbiah, nekat melakukan aksi kubur diri bersama adiknya Azis. "Kami memprotes dengan cara ini, karena BSD sudah bertindak kejam kepada keluarga kami," tegasnya.

Menurut Lia, pada tahun 2001, ayahnya Maat bin Saran telah ditangkap polisi dan dijebloskan ke penjara, gara-gara mencabut pelang tulisan kepemilikan lahan BSD di atas tanah yang disengketakan itu. "Tanpa melalui prosedur hukum yang jelas, ayah kami dipenjara dari 2001-2003. Tidak lama setelah keluar penjara, ayah meninggal," ucapnya.

Sejak saat itu, kata Lia, keluarganya berjuang mencari keadilan untuk merebut kembali tanah mereka yang diambil secara paksa oleh BSD. "Sakit hati sekali Mas. Makanya saya mau aksi kubur diri begini, agar Presiden SBY mendengar dan membela kami. Karena kami sudah dizalimi oleh orang kuat," pinta Lia.

Menurut Lia, perjuangan mencari keadilan selalu buntu. Mulai dari Komnas HAM, BPN, hingga Kepolisian. "Semua sudah ditempuh, tapi tetap saja kami yang kalah," tandasnya.

TANGERANG – Inilah wajah hukum di negeri kita yang selalu tidak berpihak kepada kaum lemah. Satu keluarga nekat melakukan aksi kubur diri di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News