FSGI: Mendikbud Tidak Cukup Hanya Minta Maaf
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy sudah meminta maaf setelah para peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA 2018 mengeluhkan sulitnya soal, terutama mata uji matematika.
Namun, Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim menilai permintaan maaf tidak cukup tanpa disertai evaluasi menyeluruh atas soal-soal UNBK.
Satriwan mengatakan, pihaknya merasa terusik dengan keputusan Kemendikbud menaikkan tingkat kesulitan soal UNBK 2018.
Sebelumnya, Muhadjir mengaku menerapkan high order thinking skills (HOTS) dan telah sesuai dengan kisi-kisi UNBK.
“Mendikbud boleh yakin karena para bawahannya pasti menyakinkan sudah sesuai kisi-kisi. Namun, para peserta UNBK tidak sekadar tahu kisi-kisi. Mereka juga mengerjakan soalnya sendiri sehingga bisa merasakan dan menyimpulkan tingkat kesulitan soal yang tinggi," ujar Satriwan, Minggu (15/4).
Dia menambahkan, UNBK tahun ini juga menyisakan banyak persoalan.
Tidak hanya teknis, tetapi juga persoalan nonteknis. Salah satunya keluhan siswa terkait sulinya soal matematika.
“Kesulitan para siswa menjawab soal soal UNBK matematika tersebut diakibatkan oleh ketidaksamaan soal yang keluar dengan kisi-kisi soal dan try out yang sudah dilakukan berkali-kali sebelum UNBK,” kata Satriwan. (esy/jpnn)
Muhadjir Effendy sudah meminta maaf setelah para peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA 2018 mengeluhkan sulitnya soal
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Ini yang Akan Dilakukan Muhadjir Effendy Setelah Tak Jadi Menteri
- Menko PMK dan Kepala BNPB tiba di Basis KKB di Puncak
- Anggaran Makan Siang Gratis Dipotong Lagi? Airlangga Berkata Begini
- Menko PMK Sebut Pelaksanaan Cuti Melahirkan 6 Bulan Perlu Kesediaan Dunia Usaha
- Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Hadiri Puncak Peringatan Harganas ke-31 di Semarang
- Ini Reaksi Airlangga soal Wacana Pemberian Bansos untuk Korban Judi Online