FSGI: Sistem Zonasi Timbulkan Banyak Masalah
jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyoroti kebijakan Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi yang dinilai menuai banyak masalah di daerah.
Sebab, diberlakukan menyeluruh di Indonesia tanpa melalui pertimbangan data kecukupan sekolah negeri di suatu lokasi yang ditentukan sebagai zonasi.
"Kebijakan Sistem PPDB dengan zonasi menuai banyak masalah terutama di daerah. Banyak kabupaten/kota yang ternyata hanya sedikit sekolah negerinya," kata Heru Purnomo, sekjen FSGI, Selasa (26/12).
Ketika zonasi dilakukan, lanjutnya, ada beberapa kecamatan yang tidak memiliki sekolah negeri, misalnya Gresik. Akibatnya, anak-anak di kecamatan tersebut hanya memiliki peluang lima persen diterima di sekolah negeri dari kecamatan yang terdekat.
Ketentuan batas usia maksial dalam sistem PPDB online juga membuat sejumlah siswa di Tangerang tidak diterima di SMPN 3 karena usianya sudah lebih dari 15 tahun meskipun nilainya tinggi dan tempat tinggalnya berada di zona ring satu.
Selain itu, PPDB di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan, ternyata meninggalkan sejumlah masalah yang belum selesai hingga sekarang, karena akibat Dinas Pendidikan Sumatera Utara yang mengizinkan penerimaan tambahan siswa di luar sistem PPDB online.
Kasus yang terkuak adalah SMAN 2 dan SMAN 13 kota Medan. Kedua sekolah tersebut menerima siswa tambahan di luar sistem PPDB online, akhirnya ada tambahan 180 siswa atau 5 kelas di SMAN 2 kota Medan yang masing-masing siswa dikenai biaya Rp 10 juta/orang. Belakangan 180 siswa ini kemudian dianggap ilegal dan dipindahkan ke SMA swata.
Sedangkan di SMAN 13 kota Medan jumlah siswa yang diterima jalur non PPDB online mencapai 70-an siswa dan belakangan juga bermasalah dan terancam dikeluarkan atau dipindahkan ke sekolah swasta lain.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyoroti kebijakan Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Ungkap Kebijakan PPDB, Tetap Sistem Zonasi?
- Gibran Bercerita tentang Suratnya yang Tidak Direspons Menteri
- Sukarelawan Prabowo-Gibran Usulkan Perluasan Zonasi Pendidikan hingga Tingkat Provinsi
- Simak Pendapat 3 Cawagub Jakarta soal Sistem Zonasi PPDB
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024
- DPR Apresiasi Kinerja PPDB dan Merdeka Belajar di Jateng