FSP BUMN Bersatu Soroti Potensi Korupsi di Masa Transisi Kekuasaan

FSP BUMN Bersatu Soroti Potensi Korupsi di Masa Transisi Kekuasaan
Ilustrasi korupsi. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (FSP BUMN) Bersatu menyoroti potensi korupsi dalam masa transisi kekuasaan.

Lembaga yang dipimpin Arief Poyuono itu bahkan sudah menggelar rapat koordinasi baru-baru ini untuk membahas secara khusus dugaan tindakan tindak pidana korupsi di berbagai BUMN.

Wakil Ketua Umum FSP BUMN Bersatu Yulius Amo mengatakan hasil rapat tersebut antara lain dalam waktu dekat organisasinya bakal menyambangi Kejagung dan KPK.

"Untuk meminta KPK dan Kejagung membongkar dan menyelidiki kasus-kasus korupsi jumbo di BUMN menjelang pergantian kekuasaan," kata Yulius melalui keterangan di Jakarta, Rabu (14/8).

Selain itu, pihaknya juga meminta jaringan serikat-serikat pekerja di BUMN untuk menyiapkan data dugaan tindak pidana korupsi di tempat kerja masing-masing agar dikirim ke FSP BUMN Bersatu.

Nantinya data yang terhimpun bakal dianalisis dan dilaporkan ke KPK dan Kejagung. Sejumlah BUMN yang disorot, antara lain Telkom, PLN, Pelindo, PGN dan perusahaan pelat merah lainnya.

"Melakukan aksi-aksi dengan melibatkan organisasi, LSM, mahasiswa untuk mengkampanyekan pengusutan kasus-kasus korupsi jumbo di BUMN," ujarnya.

Yulis menambahkan bahwa gerakan ini dilakukan organisasinya untuk membersihkan BUMN dari korupsi.

FSP BUMN Bersatu menghimpun data dugaan korupsi jumbo di BUMN yang berpotensi terjadi masa transisi kekuasaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News