FSRU Rusak, PGN Harus Diaudit
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Energi Kurtubi mengaku heran dengan kerusakan yang terjadi pada fasilitas floating storage regastification unit (FSRU) Lampung yang dioperasikan oleh PGN. Menurutnya, kerusakan itu menyebabkan terhambatnya pasokan gas ke sejumlah daerah. Dia pun meminta PGN diaudit.
Sebab, kata Kurtubi, FSRU itu masih baru dan aneh kalau ada kerusakan. "FSRU ini relatif masih baru, jadi kalau ada kerusakan, harus diaudit," kata Kurtubi di Jakarta, Senin (13/10).
Kurtubi menduga, kualitas pengelolaan FSRU rendah sehingga fasilitas yang belum lama dibangun itu sudah rusak. "Jangan-jangan kualitasnya di bawah standar. Kalaupun ada kerusakan, seharusnya segera ditangani," katanya.
Dia mengatakan, manajemen PGN harus bergerak cepat mengatasi persoalan ini. "Agar kerugian tak semakin membengkak," ungkap Kurtubi.
Pengamat energi Prima Mulyasari mengatakan, kerusakan FSRU ini perlu menjadi catatan untuk PGN karena efeknya menghambat industri dan berimplikasi hingga ke Jawa Barat, Banten dan Sumatera. "Memang harus diaudit secara berkala karena ini menghambat banyak industri," paparnya.
Dia menyarankan, PGN sebagai perusahaan yang sudah go public, memiliki kebijakan dan standar mutu yang maksimal. "Harusnya sudah ada standar khusus. Kalau kerusakan ini berkelanjutan, investor juga akan lari dan PGN kehilangan kepercayaan," paparnya.
Sebelumnya pekan lalu, Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki, mengungkapkan bahwa kerusakan FSRU Lampung mengganggu kinerja PLN. "Karena sejak beroperasinya beberapa pekan lalu, FSRU telah memasok gas ke PLTGU Muara Tawar sebesar 40 miliar British thermal unit per day (BBTUD) mulai pertengahan Agustus 2014," ujarnya.
Namun, lanjutnya, setelah berjalan sekitar dua pekan atau sudah memasok setengah kargo LNG, sejak 2 September 2014, FSRU Lampung mengalami kerusakan.
JAKARTA - Pengamat Energi Kurtubi mengaku heran dengan kerusakan yang terjadi pada fasilitas floating storage regastification unit (FSRU) Lampung
- Fepto Bangkit Dalam 3 Bulan Setelah Terpuruk Finansial, Ini Rahasia Suksesnya
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK